Kasus Harian Meningkat, Pemda Jabar Didesak Beri Booster ke Wilayah Rentan

28 Januari 2022 11:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster COVID-19 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster COVID-19 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Angka kasus harian virus corona varian Omicron mulai meningkat di Jawa Barat. Vaksinasi booster terus digenjot untuk mengantisipasi penularan virus.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, penyuntikan vaksin booster di Jabar masih diprioritaskan pada lansia dan anak berusia 6 hingga 11 tahun.
Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Muhammad Farhan mendesak Pemprov Jabar melakukan vaksinasi booster dengan menyasar seluruh kelompok masyarakat, terutama di wilayah yang angka penularannya masih tinggi.
"Hasil penelitian membuktikan bahwa adanya vaksinasi booster dapat meningkatkan imunitas berbagai varian, termasuk varian omicron. Oleh karena itu, proses booster harus dipercepat dan menyentuh semua kelompok masyarakat, terutama di daerah atau wilayah yang potensi penularan varian Omicron tergolong tinggi," kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat (28/1).
Farhan menambahkan, vaksinasi booster harus merata disuntikkan ke wilayah yang rentan agar tak menyebar. Untuk kemudahan booster, masyarakat dapat mendatangi gerai vaksinasi di DPD NasDem Kota Bandung. Ada dua jenis vaksin yang bakal diberikan kepada masyarakat yakni jenis Pfizer dan Moderna.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurutnya, tingkat kepatuhan masyarakat Jabar mulai menurun. Untuk itu pemerintah pusat hingga pemerintah di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota diminta menegakkan protokol kesehatan.
"Saya khawatir sekarang ini kita mulai lengah prokes. Pengelolaan rantai supply vaksin ini dipegang oleh Biofarma, Kemenkes dan Dinkes Provinsi. Maka kami sangat berharap ketiga badan ini menunjukkan performa tinggi dalam melaksanakan tugasnya, karena vaksinasi adalah kunci pemulihan dari pandemi," pungkas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Nina Susana Dewi mengakui prioritas vaksinasi booster di Jabar masih menyasar pada kelompok masyarakat tertentu yakni lansia dan anak-anak.
Ia menegaskan, vaksin booster secara merata akan diberikan ketika persediaan stok sudah memadai.
"Sebetulnya ada prioritas dari pemerintahan, awalnya lebih dari 18 tahun kan boleh. Tapi kita lihat ketersediaan vaksin akhirnya lansia dulu karena yang lebih rentan Lansia, anak-anak juga mulai," ujar dia.
ADVERTISEMENT