Kasus Kematian Pasien Corona di DIY Tinggi karena Banyak Pasien yang Ragu ke RS

2 September 2021 19:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Jalanan Malioboro, Yogyakarta. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jalanan Malioboro, Yogyakarta. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah merilis 10 provinsi dengan kasus kematian pasien corona tertinggi. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) jadi salah satu provinsi yang masuk sepuluh besar atau tepatnya di posisi keenam.
ADVERTISEMENT
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengakui angka kematian pasien corona di daerahnya adalah hal yang paling krusial. Penyebab utama karena masyarakat sering terlambat masuk rumah sakit karena keragu-raguan.
"Jadi rata-rata fatalisme itu terlambat masuk rumah sakit sehingga penanganannya sulit," ujar Aji di Pemda DIY, Kamis (2/9).
Banyak kejadian masyarakat menunda ke rumah sakit padahal saturasi oksigen sudah turun. Harusnya jika sudah seperti itu, tidak usah menunda ke rumah sakit.
"Nggak usah ragu-ragu karena rumah sakit BOR kita sudah cukup kecil sehingga bisa langsung ke rumah sakit," ujarnya.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Jika merasakan tidak enak badan sedikit saja, masyarakat jangan ragu ke rumah sakit. Nanti apabila memang terpapar corona, dokter yang akan merekomendasikan apakah isoman, isolasi di isoter, atau dirawat di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Begitu merasakan sakit apalagi sudah diswab positif ya ke rumah sakit setidaknya puskesmas. Rumah juga ndak papa karena puskesmas kita tugasnya banyak," bebernya.
Aji sendiri mengaku sudah mengecek rumah sakit. Dari sana didapati fakta kasus pasien corona meninggal karena pasien datang dalam kondisi yang sudah parah.
"Begitu datang ke rumah saturasi sudah parah. Apalagi masyarakat punya komorbid gula, jantung biar dokter yang memutuskan (pengobatannya)," ujarnya.
Dari data Pemda DIY, per 2 September tercatat kasus konfirmasi corona mencapai 150.772 di mana kasus aktif mencapai 11.018. Kemudian kasus pasien corona meninggal dunia mencapai 4.905 kasus.