Kasus Kepsek di Medan yang Dituding Gay Berlanjut, DPRD Gelar RDP dengan Disdik

6 Januari 2021 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana RDP soal tuntutan orang tua siswa yang meminta Kepsek di Medan mundur dari jabatanya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana RDP soal tuntutan orang tua siswa yang meminta Kepsek di Medan mundur dari jabatanya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Unjuk rasa orang tua siswa pada Rabu (23/12/2020) meminta kepala sekolah SD berinisial JS di Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, untuk mundur, sempat menghebohkan.
ADVERTISEMENT
JS dituntut mundur lantaran dituding sebagai penyuka sesama jenis alias gay.
Kasus ini pun berbuntut panjang. Pada Rabu (6/1/2021), Komisi II DPRD Kota Medan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas persoalan ini.
RDP dipimpin Ketua Komisi II DPRD Medan Surianto. Hadir juga Kepala Dinas Kota Medan Adlan, Plt Inspektorat Hutasuhut Kota Medan, para guru, dan orang tua siswa.
Dari RDP tersebut diketahui ternyata JS sudah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya. DPRD Kota Medan merekomendasikan Disdik segera memproses surat pengunduran diri JS.
“(Jadi) Rekomendasi Komisi II agar memproses surat pengunduran diri (dari) sekolah,” ujar Surianto kepada wartawan usai RDP.
Surianto tidak menjelaskan kapan JS mengajukan surat pengunduran diri. Tapi kata dia, rekomendasi diambil agar orang tua siswa tidak resah.
ADVERTISEMENT
“Itu terkait keresahan masyarakat dan orang tua murid,"ujarnya
Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Adlan, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti rekomendasi DPRD.
Namun dia meminta waktu satu bulan untuk menyelidiki tuduhan ke JS.
“Inspektorat akan bekerja melihat situasi dan kondisi kebenaran di lapangan. Kita akan tindak lanjuti untuk mencari keputusan yang terbaik,"ujar Adlan.
Saat berunjuk rasa bulan lalu, para orang tua menyatakan kekhawatiran anaknya menjadi korban kejahatan seksual. Mereka berdemo membentangkan poster bertuliskan.
"Lindungi anak-anak kami jangan tunggu sampai ada korban," isi poster yang mereka bawa.
Salah satu orang tua siswa, Raiman, mengatakan, isu ini awalnya mencuat pada April 2020 lalu. Kasusnya sempat jadi perbincangan di media sosial.
"Kasus ini sudah lama, bulan 4 kemarin sudah viral di Facebook yang mengungkap bagaimana hubungan (Kepsek) dan teman prianya," ujar Raiman kepada wartawan. Para orang tua mendesak kepsek mundur.
ADVERTISEMENT