Kasus Korupsi Jadi Prioritas Pengusutan Polda Jabar di 2020

Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi (kiri) saat meninjau sejumlah gereja di Bogor, Jawa Barat. Foto: kumparan

Jumlah pengungkapan tindak korupsi di wilayah Jabar sepanjang tahun 2019 oleh polisi dipastikan sama dibanding tahun lalu.

Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi menuturkan, terdapat 23 tindak korupsi yang berhasil diungkap Polda Jabar pada tahun 2019. Begitupula, dengan pengungkapan tindak korupsi pada tahun lalu.

"Tindak pidana korupsi tahun 2019 sebanyak 23 perkara dibandingkan tahun 2018 sebanyak 23 perkara. Jadi, tetap 0 persen," kata dia saat rilis akhir tahun di Mapolda Jabar, Senin (30/12).

Akan tetapi, sambung Rudy, jumlah tersangka tindak korupsi meningkat dibanding tahun lalu. Tahun 2019, polisi mencatat terdapat 80 orang yang telah dijadikan sebagai tersangka sedangkan tahun lalu berjumlah 70 orang. Tidak dirincikan kasus yang menimpa para tersangka tersebut.

"Tersangka tahun 2019 sebanyak 80 orang dibandingkan tahun 2018 sebanyak 70 orang. Naik 10 orang atau 14,28 persen," ucap dia.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Mapolrestabes Bandung, Selasa (15/10). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Begitupula, dengan nominal uang yang diselamatkan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu. Apabila tahun lalu berjumlah lebih dari Rp 6 miliar, maka tahun ini lebih dari Rp 36 miliar.

"Jumlah uang negara yang berhasil diselamatkan tahun 2019 sebesar Rp 36.884.640.947 dibandingkan tahun 2018 Rp 6.485.340.725," ungkap dia.

Rudy memastikan, tahun 2020 mendatang, segala bentuk tindak pidana korupsi yang diungkap Polres di wilayah hukumnya akan diekspos di Mapolda Jabar. Sebab, menurut dia, tindak pidana korupsi merupakan kejahatan yang luar biasa.

"Setiap kasus korupsi yang ada di Polres nanti eksposenya ada di Polda. 2020 kita akan lakukan ekspos setiap kasus korupsi. Korupsi adalah prioritas bangsa ini di setiap wilayah," pungkas dia.