news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kasus Pertama PMK Hewan Ternak di DIY: 1 Sapi dan 1 Kambing di Kulon Progo

16 Mei 2022 14:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sapi Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sapi Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
ADVERTISEMENT
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak telah ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tepatnya di wilayah Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pertanian DIY Sugeng Purwanto menjelaskan ada dua kasus yang ditemukan di Kecamatan Galur yaitu satu pada seekor sapi dan satu kasus lagi pada seekor kambing.
"Pastinya hewan yang sementara disinyalir suspek itu kemudian diisolasi. Sambil dilakukan pengamatan lebih lanjut dan dilakukan langkah-langkah untuk disinfektan dan lain-lain," kata Sugeng dihubungi awak media, Senin (16/5).
"Kemarin terinfo seperti itu (suspek). Cuma kan dalam bentuk kehati-hatian kita sudah lakukan beberapa antisipasi langkah-langkah konkret intinya seperti itu. Ya mungkin perkembangan lebih lanjut bisa dikatakan ya sudah yang dua ekor itu terkena (PMK)," katanya.
Lanjutnya, penanganan dua kasus ini telah dikoordinasikan Pemkab Kulon Progo bersama kepolisian. Isolasi atau karantina dilakukan dengan pengawasan satuan tugas (Satgas) setempat.
Infografik Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak. Foto: kumparan
Selain mengamati gejala PMK di dua hewan itu, kandang yang sebelumnya digunakan sapi dan kambing tersebut juga didisinfektan.
ADVERTISEMENT
"Yang pasti itu dari masyarakat sendiri (hewan ternaknya) sementara. Cuma keberadaannya itu kapan di situ nah ini masih konfirmasi terus. Karena informasi masih kami gali lebih lanjut," katanya.
Sejauh ini, kasus PMK ini baru ditemukan di Kulon Progo. Menurut Sugeng, belum ada laporan kejadian PMK di wilayah lainnya. Meski begitu, antisipasi tetap dilakukan seperti mengawasi lalu lintas pengiriman hewan ternak.
"Tetap masih kita menjaga kondusifitas, jadi kami pun tidak kemudian panik atau bagaimana tapi tetap waspada untuk itu," pungkasnya.