Kasus Positif Corona Klaster Indogrosir di Yogya Melonjak jadi 26 Kasus

13 Mei 2020 19:42 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga menunggu untuk melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga menunggu untuk melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus pasien positif corona di klaster Indogrosir di Jalan Magelang, Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta terus bertambah. Pemda DIY mengonfirmasi 10 dari 12 pasien positif corona baru di DIY hari ini merupakan klaster Indogrosir.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih menjelaskan, identitas ke-12 pasien baru ini adalah kasus nomor 172 sampai 183. Sementara 10 pasien dari klaster Indogrosir 5 di antaranya dari Kabupaten Sleman, 4 dari Gunungkidul, dan 1 dari Kota Yogyakarta.
Sementara 2 pasien positif corona lain non klaster Indogrosir memiliki riwayat dengan klaster Jemaah Tablig dan satu lagi berasal dari kontak dengan pasien positif.
"Kasus (nomor) 176, 178, 179, 180, 181, 182, dan 183 merupakan karyawan Indogrosir," kata Berty.
Sejumlah warga mengantre untuk melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Sementara 3 kasus dari Gunungkidul yaitu kasus 173 perempuan 29 tahun, kasus 174 laki-laki 7 tahun, dan 174 laki-laki 56 tahun bukan karyawan Indogrosir tetapi terkait klaster Indogrosir. Termasuk satu anak berusia 7 tahun yang merupakan anak karyawan Indogrosir.
ADVERTISEMENT
"Kasus 174 anak karyawan Indogrosir," ungkapnya.
'Hasil tracing karyawan Indogrosir di Gunungkidul. Begitu mendapatkan data hasil RDT reaktif, terus dilakukan tracing kontak," lanjutnya.
Sementara itu, Ahli Epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga Koordinator Tim Respons COVID-19 UGM, Riris Andono Ahmad mengatakan, laju penularan corona di DIY masih relatif sama. Kasus ini meningkat karena memang adanya klaster baru.
"Bukan peningkatan penularan. Peningkatan kasus terjadi karena adanya klaster kasus. Tapi secara umum laju penularan di DIY relatif masih sama," kata Doni.
Doni mengatakan klaster Indogrosir menunjukkan bahwa telah terjadi penularan secara luas. Untuk itu, perlu strategi dari kontak tracing ke screening massal atau menggunakan kombinasi strategi tersebut.
"Perlu peningkatan kapasitas diagnosis dan tata laksana kasus, yaitu fasilitas karantina dan isolasi nonmedis, mengingat cukup banyak kasus yang tidak bergejala atau bergejala ringan saja," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Pemda DIY juga mengabarkan ada 5 kasus pasien positif corona yang sembuh. Namun, ada 3 PDP yang meninggal dunia.
Hingga Rabu (13/5), jumlah PDP di DI Yogyakarta berjumlah 1.180 orang. Dari 1.180 PDP itu, 181 dinyatakan positif corona dengan rincian 68 sembuh dan 7 meninggal. Sisanya yakni 161 orang masih menunggu hasil lab. Dari 161 orang tersebut, 17 di antaranya meninggal dunia.
==========
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.