news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kasus Pria Yogya yang Lakukan Pelecehan Seks Modus Swinger, UNU Beri Klarifikasi

3 Agustus 2020 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelecehan seksual Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Media sosial digegerkan dengan sebuah pengakuan akun Facebook bernama Bams Utara bahwa dia telah melakukan pelecehan seksual berkedok penelitian. Akun yang mengaku bernama asli Bambang Arianto tersebut mengunggah tulisan dan video soal fantasinya soal seks swinger.
ADVERTISEMENT
Bambang mengakui bahwa dalam melancarkan aksinya dia turut mencatut nama Nahdlatul Ulama (NU) dan Universitas Gadjah Mada. Belakangan santer beredar informasi bahwa Bambang ini merupakan dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.
Terkait hal itu, Wakil Rektor I UNU Abdul Ghoffar menegaskan bahwa Bambang bukan merupakan dosen UNU Yogya. Yang bersangkutan hanya terobsesi menjadi dosen UNU tetapi tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai.
"Jadi saya perlu memberi penjelasan, Bambang itu secara formal bukan dosen dan bukan karyawan. Kalau dosen dia belum S2 untuk menjadi dosen tidak mungkin. Memang dia berkeinginan jadi dosen UNU maka melanjutkan studi S2 akuntansi lagi," ujar Ghoffar dihubungi kumparan, Senin (3/8).
Ghoffar menjelaskan Bambang ini memang lulusan S2 Fisipol UGM akan tetapi di UNU tidak ada prodi tersebut. Sehingga dia melanjutkan kuliah kembali pada jurusan akuntansi.
ADVERTISEMENT
"Jadi dia memang enggak ngantor karena enggak punya kantor bukan staf kita. Kalau sering datang membantu kalau di UNU kan terbuka untuk semua orang," ujarnya.
"Mas Bambang itu belum ada secarik kertas yang menyatakan dia staf UNU. Dosen kan syarat S2, background dia S1 akuntansi. Dia setahun ini jarang ke UNU bahkan nggak pernah," katanya.
Lanjutnya, Bambang ini juga bukan dosen tamu atau tidak tetap lantaran tidak pernah mengajar secara akademi. Kegiatannya hanya sekadar bantu-bantu di UNU apabila ada seminar dan diskusi.
"Ya bukan dosen tamu, bukan dosen lepas karena nggak ada SK. Kalau dosen luar biasa mau ngajukan ke prodi dan harus qualified. Hanya sekadar bantu-bantu (dia) misal ada seminar akuntansi," katanya.
ADVERTISEMENT
"Bambang beberapa kali terlibat kegiatan tapi bukan akademik. Kalau ngaku dosen salah besar," ujar dia.
Sebelumnya, sebuah akun Facebook bernama Bams Utara membuat pengakuan mengejutkan bahwa dia telah melakukan pelecehan seksual. Akun yang mengaku bernama asli Bambang Arianto tersebut mengunggah tulisan dan video soal fantasinya akan seks swinger.
"Saya Bambang Arianto ingin menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong, karena sesungguhnya saya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata. Hal itu dikarenakan kata swinger sering menghantui saya disetiap waktu," tulis Bams Utara.
Tak hanya berfantasi, dia juga mengakui telah melakukan pelecehan secara fisik. Dia pun meminta maaf kepada para korban termasuk korban dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Tidak dijelaskan secara spesifik korban yang dimaksud apakah civitas akademika atau alumni.
ADVERTISEMENT
"Selain berfantasi secara virtual tentang swinger, saya juga pernah melakukan pelecehan secara fisik. Secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban baik dari kampus UGM Bulaksumur maupun yang lain yang pernah menjadi korban pelecehan saya baik secara fisik, tulisan maupun verbal sehingga menimbulkan trauma," ujarnya.
Tak hanya itu, Bams Utara juga meminta maaf kepada NU dan UGM lantaran mengaku telah menyalahgunakan dua institusi tersebut dalam memburu target. Dia pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Saya juga minta maaf kepada NU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target. Secara umum saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tidak lagi melakukan kebohongan ini," tulisnya.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)