Kasus Varian Corona B1617 Asal India di RI Bertambah Jadi 8 Orang

9 Mei 2021 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi COVID-19. Foto: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi COVID-19. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
Jumlah kasus varian baru corona B1617 asal India yang sudah terdeteksi di Indonesia kini bertambah. Dari semula dua kasus, kini ada delapan kasus varian baru corona yang terdeteksi di RI.
ADVERTISEMENT
"Sejauh ini yang ditemukan varian corona dari India B1617 itu ada laporan 8 kasus kemarin, 8 Mei," kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof. Amin Soebandrio, kepada kumparan, Minggu (9/5).
"Itu ditemukannya di Balitbangkes, jadi bukan di Eijkman. Karena mereka yang banyak menampung sampel-sampel daerah termasuk juga pintu-pintu masuk," imbuh dia.
Meski begitu, Amin mengaku tak tahu secara mendetail soal 8 kasus tersebut. Baik dari warga negara mana yang terpapar, asal, maupun di mana para pasien dirawat serta kondisi mereka saat ini.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Soebandrio. Foto: Youtube/@DPMPTSP DKI Jakarta
"Kasus itu laporannya ada di Kemenkes, kami di lab tidak mengikuti laporan kasusnya gimana, tracing-nya, dll. Itu ada di Kemenkes. Yang punya data rinci Kemenkes, orangnya ada di mana dan sebagainya itu ada di Kemenkes," jelas Amin.
ADVERTISEMENT
"Seringkali data yang disiar [Balitbankes] itu hanya menunjukan mutannya. Tapi asalnya, ketemunya di mana, di RS mana, itu ada di Kemenkes," lanjut dia.
Amin menjelaskan, hasil sampel WN India dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS) di Balitbangkes. Begitu pun hasil sampel positif WN asal China yang baru-baru ini tiba di RI.
Sebagaimana diketahui, WGS dilakukan untuk menemukan varian-varian dan mutasi baru virus SARS-CoV-2 di RI.
"Semua lembaga yang bisa WGS itu berupaya menemukan kalau ada kasus [varian baru] di wilayah-wilayah kerja mereka. Kebetulan wilayah kerja Balitbangkes kan lebih luas. Artinya dari semua instansi terkait itu, pelabuhan dan segala macem itu kan dirujuknya di Balitbangkes," tutur Amin.
"Tapi lab lain yang melakukan WGS itu mengcover daerahnya masing-masing. kebetulan belum ada yang dilaporkan di luar Balitbangkes. Eijkman ada menemukan di Kalideres waktu ada varian E484K itu karena wilayah kerja," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Eijkman turut bekerja sama dalam melakukan WGS sampel daerah, namun wilayah penugasan penelitian sampel kasus positif COVID-19 di lembaga tersebut berpusat pada temuan di Jakarta Barat. Hingga saat ini, belum ada laporan kasus varian baru B1617 asal India itu di wilayah kerja Eijkman.
Amin menekankan Eijkman turut berkontribusi dalam menemukan varian baru, termasuk B1617. Tapi pihaknya saat ini hanya melakukan WGS pada warga negara Indonesia.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
"Jadi yang kami deteksi saat ini adalah mencari varian-varian baru. Nanti kalau ada baru dicari apa dia ada kontak dengan orang-orang dari luar tersebut. Jadi yang diproses Eijkman saat ini orang-orang Indonesia saja. Belum tentu kasus impor, tapi sumbernya dari luar bisa saja. Tergantung hasil tracingnya," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada Selasa (4/5), Kemenkes melaporkan 2 kasus varian B1617 asal India di Jakarta. Yakni pada seorang WNI dan seorang WN India.
Jubir Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, saat itu memastikan, WNI yang terinfeksi varian B1617 sudah sembuh.
Sementara WN India yang terinfeksi masih menjalani perawatan di RSPI Sulianti Saroso.
Infografik 8 varian baru corona. Foto: kumparan
Belum Ada Penambahan Varian Baru B117 dan Afsel di RI
Sementara itu menurut Amin, saat ini belum ada varian baru selain 8 kasus B1617 tersebut. Belum ditemukan penambahan kasus B117 asal Inggris, B1351 asal Afrika Selatan, maupun varian baru lainnya.
"[WN dari China juga] saya kira belum ada yang istimewa. Mungkin ada di Kemenkes ya. Tapi di kami enggak ada spesifik laporan hasil orang-orang dari China di Eijkman, sampai saat ini belum ada," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Belum ditemukan [kasus baru dari WN China], kita tunggu hasil pemeriksaan lanjutan," pungkasnya.