Kata Istana hingga Satgas soal Airlangga Tak Umumkan Dirinya Positif Corona

20 Januari 2021 6:39 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto . Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto . Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ikut hadir memberikan plasma darahnya dalam pencanangan gerakan nasional donor plasma konvalesen, Senin (18/1) kemarin.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi pertanyaan, kapan Airlangga terinfeksi COVID-19? Mengapa tidak pernah ada pernyataan Airlangga positif corona?
Perlu diingat, donor plasma konvalesen hanya bisa diberikan oleh penyintas corona, atau mereka yang sudah sembuh dari COVID-19 dan memenuhi persyaratan tertentu.
Artinya, Airlangga pernah positif corona. Namun, tidak ada pernyataan resmi, baik dari pihak Istana, Satgas, maupun KPCPEN tidak pernah mengeluarkan siaran pers.
"Terima kasih diberikan kesempatan jadi pendonor plasma, donor sudah dipersiapkan beberapa hari lalu discreen dokter. Alhamdulillah kalau lulus berarti sehat," kata Airlangga usai mendonorkan plasma darahnya di PMI, seperti ditayangkan Youtube Kemenko PMK, Senin (18/1).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat mendonorkan plasma darahnya di PMI. Foto: YouTube/Kemenko PMK
"Dan ini bagian syukur nikmat. Pak JK [Jusuf Kalla-Ketua PMI] ini bagian syukur nikmat dan ini saya lakukan untuk mendorong sesama yang membutuhkan," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Dalam acara yang sama, Menko PMK Muhadjir Effendy dan Ketua PMI Jusuf Kalla juga menyebut Airlangga sebagai penyintas, yang telah ikut serta memberikan plasma darahnya untuk pasien corona bergejala berat yang membutuhkan.
Tak ayal, kehadiran Airlangga dalam pencanangan gerakan nasional sebagai penyintas COVID-19 menuai banyak sorotan. Padahal, ia merupakan pejabat publik, namun tidak mengumumkan dirinya positif corona.

Positif Tahun 2020

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers tentang UU Cipta Kerja di Kemenko Perekonomian, Rabu (7/10). Foto: Kemenko Perekonomian
Informasi positifnya Airlangga justru baru dikonfirmasi juru bicara Kemenko Perekonomian, Alia Karenina, pada Selasa (19/1) kemarin. Alia membenarkan Airlangga positif COVID-19 pada tahun lalu. Namun, ia tak merinci di mana Airlangga terpapar.
"Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat terdeteksi positif COVID-19 di tahun 2020 lalu. Dan saat itu, sudah diterapkan 3T (testing, tracing dan treatment) secara optimal," ujar Alia kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Lewat donor plasma darah seperti yang dilakukan Airlangga, Alia berharap makin banyak penyintas corona mau melakukan terapi yang sama. Sehingga, bisa membantu lebih banyak lagi pasien COVID-19 untuk sembuh.
"Beliau mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu percepatan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 lain. Selain itu, Beliau juga berharap semakin banyak penyintas Corona yang mendonorkan plasma di masa yang akan datang," tutur Alia.

Istana Tidak Tahu Airlangga Positif

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Foto: Dok. Heru Budi Hartono
Istana Kepresidenan mengaku tak mengetahui bahwa Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat positif COVID-19. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebut, tak pernah ada pemberitahuan secara resmi dari Airlangga atau Kemenko Perekonomian.
"Kami tidak tahu juga kalau positif. Kalau saya dan jajaran Setpres tidak tahu, Tidak ada pemberitahuan resmi," ungkap Heru.
ADVERTISEMENT
Heru mengatakan, seharusnya jika yang memang Airlangga sempat terpapar corona, maka ia harus menyampaikannya sendiri ke publik. Namun, hingga saat ini belum ada laporan tersebut.
"Harus yang bersangkutan yang menyampaikannya sendiri bahwa seseorang yang terpapar kena COVID-19 harus dari yang bersangkutan," ujar dia.

COVID-19 Bisa Menularkan Siapa Saja

Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengungkapkan virus corona bisa menulari siapa saja. Termasuk pejabat negara seperti Airlangga.
Namun, ia enggan berkomentar soal Airlangga yang tidak mengumumkan positif corona kepada publik.
"COVID-19 bisa menulari siapa saja, tidak mengenal jabatan, suku, dan agama. Mohon dipahami bahwa setiap orang/warga negara bisa selalu berhati-hati dan tertib menjalankan protokol kesehatan 3M," kata Wiku.
"Ketidakdisiplinan kita atau orang lain bisa membahayakan diri kita dan orang lain. Mari kita selalu menjaga diri, menjaga keluarga dan menjaga negara," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Wiku pernah mendorong agar pejabat publik terbuka jika terpapar virus corona.
"Ini merupakan bentuk transparansi publik dan tidak perlu terjadi stigma negatif kepada para pejabat publik," ucap juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, Kamis (17/9/2020).

Dinilai Bukan Teladan yang Baik

Pandu Riono. Foto: Dok. Pandu Riono
Sikap Airlangga yang tidak mengumumkan juga dikritik oleh ahli wabah Universitas Indonesia, Pandu Riono.
Airlangga dinilai berbeda dengan apa yang dilakukan Istana saat mengumumkan Menhub Budi Karya yang terinfeksi corona, atau eks Menag Fachrul Razi yang mengeluarkan siaran pers.
Menurut Pandu, sebagai pejabat publik, Airlangga perlu mengumumkan dirinya positif corona, agar masyarakat yang pernah berinteraksi dengan mereka segera melakukan tes COVID-19 sebagai bagian dari 3T (testing, tracing, treatment).
ADVERTISEMENT
"Contoh pejabat publik yang tidak memberikan teladan yang seharusnya. Apalagi ia adalah Ketua KPC-PEN yang sudah tahu apa yang seharusnya dilakukan," kata Pandu.
Hal ini tak hanya berlaku bagi Airlangga, tetapi pejabat publik lainnya jika tidak mengumumkan status positifnya.
"Ya yang perilaku sama, menyembunyikan status karena mereka adalah pejabat publik," tutup Pandu.
Secara total, sudah ada lima menteri Jokowi yang positif corona. Mereka adalah Menhub Budi Karya Sumadi, Menaker Ida Fauziah, lalu dua eks menteri yakni Menag Fachrul Razi dan Menteri KP Edhy Prabowo, dan terakhir Airlangga.