Kata-kata Menyentuh Anies untuk Putrinya, Mutiara Baswedan, di Hari Pernikahan

31 Juli 2022 11:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan keluarga setelah resepsi hari pertama di kawasan Ancol, Jumat (29/7/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan keluarga setelah resepsi hari pertama di kawasan Ancol, Jumat (29/7/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menikahkan putri pertamanya, Mutiara Annisa Baswedan dengan pria pilihannya Ali Al-Huraeby. Ini merupakan pertama kali Anies menikahkan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Mutiara merupakan satu-satunya anak perempuan Anies dan Fery Farhati.
"Ini putri satu-satunya, pertama, dan bagi saya pengalaman pertama menikahkan, biasanya saksi, kalau saksi udah enggak terhitung, kalau ini (menikahkan) pertama kali," kata Anies kepada wartawan.
"Tadi alhamdulillah Ali jawabnya lancar, cepat, Insyallah gambaran dia siap jadi suami," sambung dia.
Resepsi pernikahan putri sulung Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di kawasan Putri Duyung, Ancol. Foto: Dok. Istimewa
Anies melakukan ijab kabul langsung dengan Ali, pakai bahasa Arab. Maharnya uang Rp 1 juta. Resepsi kemudian berbalut nuansa Jawa, Yogyakarta.
Banyak cerita yang terselip dari momen pernikahan ini. Anies membagikan salah satunya di akun instagramnya @aniesbaswedan. Ini merupakan tulisannya sendiri khusus putri pertamnya, Mutiara. Ditandai dengan #ABW di akhir tulisan.
Berikut tulisan Anies untuk Mutiara:
“There’s two things I know for sure. She is sent here from heaven and she is Daddy’s little girl.”
ADVERTISEMENT
Syair itu menancap ke telinga. Terdengar saat sedang di sebuah toko penjual mainan anak, bulan Mei 1997, di dekat College Park, Maryland, Amerika Serikat. Judul lagunya Butterfly Kisses.
Beberapa hari sebelumnya Tia lahir. Ayahnya sedang kuliah Master di Univ of Maryland Amerika dan ibunya, @fery.farhati, di Indonesia melahirkan anak pertama.
Jauh dari tanah air, ayah baru itu merasakan kerinduan yang luar biasa, cuma bisa mendengar tangisan bayi itu lewat telepon dan baru bisa lihat fotonya lewat email beberapa hari kemudian. Sore itu, pulang dari toko tadi naik sepeda sambil bawa mainan utk bayi pertamanya. Ada bahagia tersendiri walau belum tahu kapan mainan itu bisa diberikan.
Alhamdulillah, dapat tambahan beasiswa sehingga setahun kemudian Fery & Tia bisa menyusul ke Amerika. Hidup saat itu serba pas-pasan. Tia tumbuh sebagai anak yang semua mainannya adalah mainan bekas, hampir semua pakaiannya adalah pakaian bekas. Kami memang harus serba irit. Tapi ia selalu tampil ceria, percaya diri, menyapa semua dengan senyum dan lesung pipi seperti ibunya.
ADVERTISEMENT
Mengutip syair lagu itu:
“All the precious time.
Like the wind, the years go by.
Precious butterfly.
Spread your wings and fly.
She'll change her name today.
She'll make a promise and I'll give her away.
Standing in the bride-room just staring at her.”
Waktu berjalan amat cepat. Kini ia telah siap menempuh perjalanan barunya. Hari ini ia berjalan ke masa depan bersama Ali. Bersama pria pilihannya.
Hingga Kamis malam rutinitas Tia adalah sama. Menunggu ayahnya pulang tiap malam. Mendengarkan cerita dari ayahnya. Memeluk ayahnya tiap pagi, malam, dan kapanpun ia bisa. Ia mengalirkan cinta dan kasih sebagaimana ibunya mencontohkan.
“She is looking like her Mama.
Little more everyday.
One part woman, the other part girl.”
ADVERTISEMENT
Kami semua bahagia, mendoakan. Insya Allah Tia dan Ali terus bahagia, terus dalam keberkahan Allah SWT.
“I couldn't ask God for more, man this is what love is.
I know I gotta let her go, but I'll always remember: every hug in the morning and butterfly kisses at night…”
#ABW