Kata Kemenkumham soal Viral Cuitan WNA Mengaku Miliki Agen Visa Khusus ke Bali

18 Januari 2021 14:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi visa Indonesia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi visa Indonesia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kemenkumham menegaskan tak ada agen yang mengurus visa jalur khusus untuk Warga Negara Asing (WNA) yang ingin masuk ke Bali. Hal itu disampaikan menanggapi viralnya cuitan akun @kristentootie milik Kristen Gray yang mengajak WNA untuk pindah ke Bali di masa pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Eko Budianto mengatakan WNA dilarang masuk ke wilayah Indonesia hingga 25 Januari 2021. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran 04/2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Dalam Masa Pandemi COVID-19 yang diterbitkan Satgas COVID-19.
"Enggak ada (jalur khusus permohonan visa), maksudnya mungkin yang saya pahami, yang dimaksud, Kristen Gray ini ya mungkin jalur khususnya tetap di bandara internasional Soetta tapi proses pengurusannya lewat dia, itu saya enggak tahu," kata Eko kepada wartawan, Senin (18/1).
Dugaan awalnya, lanjut Eko, diduga Gray mencari sejumlah konsumen. Hingga kemudian ia akan mengurus visa khusus. Meski begitu, Eko menegaskan hal itu tidak tepat karena bukan badan hukum resmi.
ADVERTISEMENT
"Mungkin dia cari konsumen sebanyak-sebanyak dan nanti kalau udah buka dia (mengurus visa khusus). Itu dugaan awal. Namun, kalau dia juga yang melakukan pengurusan tidak tepat karena dia bukan badan hukum yang resmi untuk pengurusan administrasi orang asing masuk ke Indonesia,” kata dia.
Sejauh ini, Eko belum mengetahui motif yang dilakukan oleh Gray melakukan hal tersebut. Pihaknya masih mencari keberadaan Gray untuk melakukan tindak lanjut.
"Bisa jadi dia hanya beralibi mempromosikan, menjadi mediator untuk masuk ke Indonesia, itu yang harus kita dalami,” tambahnya.
Pada Minggu (17/1), warganet digegerkan dengan cuitan Gray yang menceritakan soal kepindahannya dari AS ke Bali karena kesulitan pekerjaan. Untuk bertahan hidup di Bali, ia bekerja sebagai desainer grafis. Karena pandemi corona, ia memutuskan untuk tetap tinggal di Bali.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, biaya tinggal di Bali murah. Dia membandingkan dengan biaya sewa rumah. Di Los Angeles dia harus membayar USD 1.300 (Rp 18,3 juta) sementara di Bali cuma US 400 dolar (Rp 5,6 juta).
Ia mengaku memiliki agen visa dan trik khusus cara masuk ke Bali saat pandemi virus corona. Gray juga mempromosikan bukunya yang berisi ceritanya di Bali dengan judul Our Life Is Yours, yang dijual seharga Rp 400 ribu.
Utasnya mendapat respons negatif netizen karena dia dinilai tinggal secara ilegal dan menghindari pajak.