Kata MUI soal Orang Mati Tenggelam Syahid dan Musibah Kapal Selam KRI Nanggala

25 April 2021 8:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KRI Nanggala-402. Foto: Twitter @AsiaMTI
zoom-in-whitePerbesar
KRI Nanggala-402. Foto: Twitter @AsiaMTI
ADVERTISEMENT
Duka tengah menyelimuti bangsa Indonesia, khususnya TNI AL Korps Hiu Kencana. Kapal selam KRI Nanggala-402 yang membawa 53 awak dinyatakan tenggelam di laut utara Bali dengan kedalaman diprediksi 850 meter.
ADVERTISEMENT
Upaya pencarian selama 4 hari terakhir belum menemui hasil, hanya serpihan-serpihan yang bisa memastikan kapal selam dalam kondisi tenggelam.
Sejauh ini, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono belum bisa memastikan nasib 53 awak yang berada di dalam kapal. Namun merujuk batas normal cadangan oksigen selama 72 jam, waktu itu sudah terlewati pada Sabtu (24/4) sekitar pukul 03.00 WIB.
Walau demikian, Yudo sempat menyebut harapan lain. Diduga KRI Nanggala tak mengalami blackout atau kehilangan daya listrik karena sempat mengirimkan sinyal. Sehingga jika benar kapal tak dalam kondisi blackout, cadangan oksigen bisa sampai 5 hari.
Tentu segenap masyarakat, khususnya keluarga para awak, berharap besar ada mukjizat sehingga 53 awak bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Tetapi jika yang terjadi sebaliknya, merupakan takdir Allah SWT.
Kapal Selam KRI Nanggala-402. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Mati Syahid Merupakan Kehormatan

Dalam Islam, Rasulullah SAW pernah bersabda, mati karena tenggelam termasuk golongan mati syahid. Sabda Rasulullah SAW itu diriwayatkan Imam Muslim dalam hadisnya yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ
“Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah dia syahid, siapa yang mati karena wabah penyakit Tha’un, dia syahid. Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid. Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid.” (HR. Muslim 1915).
Lantas apakah awak KRI Nanggala apabila dinyatakan tewas tenggelam masuk kategori mati syahid?
"Kalau dia orang yang beriman lalu mati seperti yang disebutkan dalam hadis Muslim tersebut, maka dia mati dalam keadaan mati syahid," ujar Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, kepada wartawan, Minggu (25/4).
Waketum MUI Anwar Abbas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Anwar menyatakan, segenap bangsa, khususnya keluarga, memang sedih atas kejadian tersebut. Tetapi bagi para awak Nanggala, kata Anwar, merupakan suatu kehormatan bisa meninggal dalam keadaan syahid.
ADVERTISEMENT
Harapan kematian sebagai syuhada (orang-orang yang mati syahid) juga disampaikan Kemenag dalam akun Twitternya.
"Duka mendalam untuk KRI 402 dan seluruh awaknya. Semoga mereka tercatat sebagai syuhada dan pejuang bangsa. Aamiin," tulisnya.

Wajib Dikafani

Lebih lanjut Anwar Abbas juga berpesan, apabila dalam operasi pencarian nantinya ditemukan jenazah para awak Nanggala, tetap wajib dimandikan dan dikafani untuk kemudian dikuburkan.
"Kalau jenazahnya ditemukan maka tetap wajib bagi kita untuk memandikan, mengkafani, mensalatkan, dan menguburkannya," ujar Anwar Abbas.
"Berbeda halnya dengan orang yang mati syahid dalam peperangan melawan musuh di mana dia tidak usah dimandikan dan dikafani, dia dimakamkan dengan pakaian yang ada di tubuhnya ketika mati tersebut, tapi harus tetap disalatkan dan dikuburkan," tutupnya.
ADVERTISEMENT