Kata Pemprov DIY soal Data Pasien Corona Berbeda dengan Pemerintah Pusat

28 Maret 2020 23:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Namun dalam pengungkapannya, kerap terjadi ketidaksinkronan data antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini pula yang terjadi di DIY.
ADVERTISEMENT
Dalam data yang disampaikan pemerintah pusat, tercatat kasus positif corona di DIY sebanyak 22 pasien. Dari jumlah itu, 1 orang di antaranya sembuh dan 2 pasien meninggal dunia.
Sementara data berbeda dimiliki Pemprov DIY. Berdasarkan data pemprov, pasien positif corona di DIY sebanyak 19 orang. Dari 19 orang, 1 pasien di antaranya sembuh dan 2 meninggal dunia.
Terkait perbedaan ini, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY, Biwara Yuswantana, menjamin data yang disampaikan pihaknya valid.
"Terkait dengan data ya. Jadi kami di daerah melakukan pendataan ini sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur)," ujar Biwara dalam konferensi pers, Sabtu (28/3).
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY ini menjelaskan, data yang dikeluarkan pihaknya diperoleh dari seluruh rumah sakit rujukan di DIY. Selain itu, data juga didapat dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Jadi data yang ada di dinas kesehatan itu diperoleh dari seluruh rumah sakit rujukan dan dari BBTKLPP, dua data itu. Dan data yang kita peroleh itu klop di antara rumah sakit rujukan dan balai itu. Itu menjadi dasar kemudian DIY merilis data seperti itu," jelasnya.
Mengenai perbedaan data jumlah pasien dengan pemerintah, kata Biwara, hal itu silakan ditanyakan langsung ke pusat.
"Soal Jakarta (pemerintah pusat) yang dirilis angkanya berbeda itu mungkin rekan-rekan media bisa minta informasi langsung ke sana. Tapi kita pastikan data itu (milik pemprov) valid dan dari data primer," tegasnya.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT