Kata Politikus PDIP soal JK Kaitkan Habib Rizieq dengan Kekosongan Kepemimpinan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menilai riuhnya penyambutan kepulangan Habib Rizieq Syihab di Indonesia lantaran ada kekosongan kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat secara luas.
ADVERTISEMENT
"Pak JK sedang berbicara tentang spektrum keterwakilan berbagai arus kepentingan politik dalam sistem demokrasi kita. Jadi secara teoritis tidak salah," kata Hendrawan saat dihubungi, Senin (23/11).
"Bahkan itu tantangan bagi parpol untuk memperlebar radius jangkauan dalam program serap aspirasi mereka," lanjutnya.
Bagi tokoh masyarakat yang memiliki begitu banyak pengikut dan pendukung diminta jangan ragu untuk bergabung dengan parpol. Sehingga, masyarakat bisa semakin terwakili dengan tokoh panutannya berada di dalam parpol.
"Itu yang saya sampaikan, seyogyanya tokoh-tokoh masyarakat yang dalam kiprahnya terkait dengan jumlah pendukung yang banyak, untuk tidak ragu-ragu mendirikan atau masuk ke partai politik. Dalam sistem demokrasi konstitusional, agregasi aspirasi diperankan oleh parpol," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Hendrawan melihat ucapan JK tak bermaksud untuk menyinggung pemerintahan Jokowi saat ini. Sebab, JK disebut begitu mendukung kuatnya pemerintahan saat ini.
"Saya kira bukan itu yang dimaksudkan (kritik pemerintahan Jokowi). Dalam kesempatan lain, beliau bicara soal kuatnya pemerintahan saat ini, karena didukung oleh gabungan parpol yang dominan di parlemen" tuturnya.
"Harapan kita, dalam kondisi apa pun, kita tetap mengarusutamakan semangat inklusivitas dan solidaritas," tandas dia.
Sebelumnya, JK berpandangan begitu hebatnya dukungan pendukung Habib Rizieq terjadi karena adanya kekosongan kepemimpinan yang tak mampu menyerap aspirasi masyarakat secara luas.
Ia melihat kekosongan kepemimpinan ini membuat masyarakat mencari sosok pemimpin alternatif, yang dinilai bisa mewakili aspirasi mereka.
ADVERTISEMENT
"Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahannya sehingga polisi tentara turun tangan, seperti hadapi sesuatu yang guncang. Kenapa?," kata JK dalam sebuah acara webinar PKS seperti dikutip dari YouTube PKS TV, Sabtu (21/11).
"Menurut saya karena ada kekosongan kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat secara luas. Ada kekosongan itu," lanjutnya.