Ke PT PAL, Jokowi Minta Pasar Ekspor Industri Pertahanan Diperluas

27 Januari 2020 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi tinjau alutsista Kapal Selam Alugoro di PAL Indonesia. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi tinjau alutsista Kapal Selam Alugoro di PAL Indonesia. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Surabaya, Jawa Timur. Ia meninjau proyek Kapal Selam Alugoro di PT PAL Indonesia, Koarmada II, Surabaya, Senin (27/1).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan itu, Jokowi juga ditemani oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Mereka Di antaranya, Menristek Bambang Brodjonegoro, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjatian, Menhan Prabowo Subianto, Menlu Retno Marsudi, Menkeu Sri Mulyani dan Mensesneg Pramono Anung.
Ada pula Kapolri Jenderal Idham Azis, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Pantauan di lokasi, nampak Presiden Jokowi dan rombongan menilik isi dalam kapal selam. Selain itu, ia juga meninjau Overhaul KRI Cakra 401 dan KRI Karang Tekok (982). Usai kunjungan itu, Jokowi dan sejumlah menteri menggelar rapat terbatas di hanggar PT PAL Indonesia.
Presiden Jokowi tinjau alutsista Kapal Selam Alugoro di PAL Indonesia. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Jokowi mengatakan, pemerintah perlu memperbaiki ekosistem industri pertahanan. Pasalnya, APBN yang dikucurkan untuk industri ini mencapai Rp 127 triliun.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, dengan anggaran itu, setidaknya industri pertahanan mampu mengembangkan pangsa pasar yang luas 15 tahun ke depan.
“Dan terutama ini saya perlu menyampaikan belanja per tahunnya dalam APBN kita Rp sebesar 127 triliun. Agar diarahkan ke industri pertahanan kita minimal seperti negara lain paling tidak 15 tahun industri strategis pertahanan kita harus memiliki order atau pesanannya,” ujar Jokowi membuka rapat terbatas.
“Sehingga arahnya tata kelolanya bisa direncanakan, bisa dibangun sebuah rencana panjang yang baik dan investasinya lebih terarah. Tidak kalah pentingnya adalah perluasan pasar ekspor produk-produk BUMN cluster industri pertahanan. Yang ini juga saya lihat beberapa sudah dilakukan baik oleh PT PAL, PT Pindad dan PT DI (Dirgantara Indonesia),” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga menyoroti peningkatan teknologi industri pertahanan Indonesia. Ia menegaskan, agar industri pertahanan mampu dengan cepat mengadopsi teknologi lebih canggih termasuk pertahanan siber. Sehingga tidak kalah dengan negara lain.
Presiden Jokowi tinjau alutsista Kapal Selam Alugoro di PAL Indonesia. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
“Saya minta agar pengembangan alutsista kita mampu mengadopsi perkembangan alutista terkini yang serba digital. Ini lompatan dan saya yakin dengan BUMN kita berpartner dengan perusahaan luar yang memiliki reputasi dan saya kira ini akan lebih cepat mengadopsi ini,” bebernya.
“Kita juga harus mampu mengatasi lompatan teknologi militer dalam jangka 20 tahun, 30 tahun,50 tahun ke depan, dan kami berharap bisa memahami seluruh teknologi sensor yang mengarah ke sistem penginderaan jarak jauh, serta teknologi IT yang mengarah pada sistem senjata yang otonom serta pertahanan siber,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT