Kebakaran Hanguskan Mesin Pemungut Suara, Pemilu Paraguay Terancam Tertunda
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Asap terlihat membubung dari Superior Court of Electoral Justice (TSJE) di Ibu Kota Asuncion. Gedung itu menampung material dan mesin yang akan digunakan dalam pemilu mendatang. Lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran lantas dikerahkan ke TJSE.
Api berhasil dikendalikan setelah enam jam. Kendati demikian, kobaran api telah mengantarkan kerusakan hebat. TSJE mengatakan, kebakaran telah merusak 8.500 mesin pemilu.
"Kami telah mengalami kerusakan serius," ungkap Hakim pemilu Asuncion, Jorge Bogarin, dikutip dari Reuters, Jumat (30/9).
Bogarin akan membentuk komite untuk menyelidiki penyebab kebakaran dan mencari cara memastikan kelangsungan pemilu. Polisi tengah mencari dua pejabat atas insiden tersebut. Pemimpin Oposisi Partai Liberal, Guillermo Ferreiro, menuduh adanya kesengajaan.
"Saya tidak ragu itu sabotase," jelas Ferreiro, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Bogarin mengatakan, insiden tersebut dapat mengubah jadwal pemilu. Pemilu primer untuk calon presiden dijadwalkan berlangsung pada 18 Desember. Pemilu untuk presiden, wapres, gubernur, dan anggota kongres kemudian menyusul pada 30 April 2023.
Presiden TSJE, Jamie Bestard, menjamin bahwa pemilu akan digelar sesuai rencana yaitu pada Desember. Tetapi, dia turut mempertimbangkan mengadakan pemilu dalam dua tahap berbeda. Tokoh-tokoh oposisi lantas mempertanyakan gagasan tersebut.
"Membatalkan pemilu adalah rencana untuk melakukan penipuan," tegas Presiden Partai Liberal, Efrain Alegre.
"Undang-undang menetapkan bahwa pemilu primer diadakan pada saat yang sama sebagai cara untuk mencegah pemilik suara melakukan kecurangan dengan memberikan suara di dua pemilu primer," lanjut dia.