Kebijakan Jogo Tonggo Jateng Raih Top 21 Inovasi Layanan Publik Atasi COVID-19

27 November 2020 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengambil sampel darah untuk dilakukan rapid test kepada karyawan dan pengunjung Pusat Perbelanjaan di Sragen, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengambil sampel darah untuk dilakukan rapid test kepada karyawan dan pengunjung Pusat Perbelanjaan di Sragen, Jawa Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
ADVERTISEMENT
Kebijakan Jogo Tonggo yang diterapkan Pemprov Jawa Tengah mendapat penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) sebagai Top 21 Inovasi Pelayanan Publik Penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan Jogo Tonggo sebenarnya suatu konsep yang didorong pihaknya untuk menggerakkan kekuatan masyarakat dan komunitas bangkit di masa pandemi COVID-19. Selain itu, agar tak bergantung pada pemerintah semata.
"Alhamdulillah kita mendapatkan apresiasi, meskipun kami sadar itu belum sempurna. Maka hari ini, kita sedang mencoba menyempurnakan dengan juga beradaptasi pada kondisi lokal yang ada di sana," kata Ganjar di rumah dinasnya, Jumat (27/11/2020).
Ganjar mengatakan, penerapan kebijakan Jogo Tonggo sendiri memiliki banyak harapan di dalamnya. Salah satunya adalah masyarakat berinisiatif untuk mendata, jika ada tetangga yang sakit maupun tetangga yang melakukan perjalanan hingga edukasi dan sosialisasi di level terbawah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Pemprov Jateng
Selain itu, Jogo Tonggo juga berkaitan dengan geliat ekonomi. Dari Jogo Tonggo, menurut Ganjar, akhirnya menelurkan kreativitas-kreativitas warga dalam berdagang. Misalnya, berdagang secara online, ada yang kemudian mengantar ke rumah-rumah dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
"Termasuk juga ketika mereka bicara soal bagaimana ketahanan pangannya bisa dijaga. Maka saya senang sekali banyak warga kemudian mengajarkan kepada tetangga kiri kanannya agar dia bisa menanam sendiri, merawat sendiri, memang sendiri, memakan sendiri dan itu artinya di rumah tangga mereka insyaallah kecukupan gizinya akan bisa dipenuhi," tutur Ganjar.
Dari Jogo Tonggo pula, Ganjar mengatakan, sebenarnya banyak warga Jawa Tengah yang memang senang menolong. Bahkan, kata dia, kepedulian semakin terlihat dan nilai-nilai seperti itulah yang musti dikembangkan dalam spirit gotong royong.
"Dan mudah-mudahan nantinya kita bisa mengevaluasi lagi, memperbaiki lagi dan belajar dari pengalaman-pengalaman yang dikembangkan oleh masing-masing daerah," ujarnya.
Ganjar Pranowo usai pimpin rapat Koordinasi Penanggulangan Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian Jawa Tengah, Jumat (28/2). Foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah
Ditanya soal program lain yang disiapkan dalam penanganan COVID-19, Ganjar mengaku sebenarnya ada banyak sekali kebijakan. Jika Jogo Tonggo adalah kebijakan yang sifatnya bottom-up, maka saat ini pemerintah sedang menyiapkan kebijakan bersifat top-down.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kita musti menyiapkan bagaimana vaksinasi harus berjalan, bagaimana mendata, bagaimana nanti urutan yang nanti bisa diberikan kepada siapa yang terlebih dahulu. Maka prioritas-prioritas ini yang musti disiapkan dan mudah-mudahan gerakan Jogo Tonggo ini juga akan bisa membantu," tandanya.
Selain Jogo Tonggo, Pemprov Jawa Tengah juga menerima penghargaan TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik untuk program Mangan Mendoakan Rini.
Sementara, ditingkat pemerintah kota dan kabupaten, ada lima daerah di Jawa Tengah yang menerima penghargaan yakni Kota Magelang, Demak, Grobogan, Pekalongan dan Kebumen.