Kebijakan Work From Home dan #dirumahaja, Kualitas Udara di Jakarta Membaik

31 Maret 2020 9:53 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto aerial kendaraan melintas di kawasan Semanggi, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Foto aerial kendaraan melintas di kawasan Semanggi, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Sudah dua minggu kebijakan bekerja dari rumah (work from home) diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Jakarta. Arahan untuk WFH ini mengikuti imbauan Pemprov DKI dalam upaya meminimalisir penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Namun, sayangnya, tidak semua perusahaan memberlakukan kebijakan work from home. Setidaknya, menurut laporan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI, hingga Selasa (31/3) baru ada 2.612 perusahaan yang sudah menerapkan langkah-langkah pencegahan virus corona, salah satunya dengan WFH. Atau pun beberapa perusahan menerapkan sistem shift bagi karyawannya agar tak perlu ke kantor setiap hari.
Tak hanya soal imbauan Work From Home, pemerintah juga mengimbau warganya untuk tetap berada di rumah dan beraktivitas ke luar jika memang penting. Tagar #dirumahaja juga digaungkan di media-media sosial.
Foto aerial kendaraan melintas di kawasan Semanggi, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Akibat pemberlakukan kebijakan ini, jalan-jalan di Jakarta memang terpantau cukup lengang dibandingkan hari biasanya. Jalanan pun terpantau masih cukup ramai kendaraan karena masih ada masyarakat yang beraktivitas.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana dengan kondisi udara di Jakarta? Dilansir dari AirVisual --situs penyedia peta polusi kota-kota besar di dunia--, per hari ini, Selasa (31/3) pukul 09.00 WIB polusi udara Jakarta cukup baik.
Jakarta tempati urutan ke-30 kota dengan polusi udara terburuk per Selasa (31/3/2020) pukul 09.00 WIB. Foto: Dok. Air Visual
Jakarta berada di posisi ke-30 kota dengan polusi udara terburuk. Nilai air quality index (AQI) atau tingkat keparahan kualitas udara di Jakarta pada hari ini adalah 73. Semakin tinggi nilainya, maka semakin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Sementara suhu udara 28 derajat celcius.
Nilai AQI Jakarta pagi ini menunjukkan bahwa kondisi udara di Jakarta berada di level sedang atau moderate. Padahal, jika di hari-hari biasa, tak jarang Jakarta menempati posisi teratas.
Peringkat 1-10 polusi udara terburuk di dunia per Selasa (31/3/2020) pukul 09.00 WIB. Foto: Dok. Air Visual
Sementara peringkat teratas ditempat oleh Chiang Mai (Thailand), Dhaka (Bangladesh), Shenyang (China), Krakow (Polandia), dan Beijing (China). AirVisual akan memperbarui posisi ini setiap menit.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, sebelum pukul 09.00 WIB, kualitas udara Jakarta sempat cukup tinggi. Dari pergerakan data tiap jamnya, kualitas udara dan polusi sempat tinggi dari pukul 01.00-04.00 WIB. Bahkan, nilai AQI Jakarta sempat mencapai 155 atau berbahaya dan kualitas udara tidak sehat.
Sedangkan antara pukul 05.00-08.00 WIB berada di kisaran nilai AQI 126-111 kualitas udara kurang sehat.
Pergerakan kualitas udara di Jakarta tiga hari terakhir. Foto: Dok. AirVisual
Dan jika dibandingkan antara Minggu (29/3) dan Senin (30/3), kualitas udara dan polusi akan cukup tinggi pada siang menuju sore hari dan tengah malam.
Sebagai informasi, AQI adalah sebuah indeks yang menggambarkan tingkat keparahan kualitas udara di suatu wilayah. Menurut AirVisual, AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, seperti PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
ADVERTISEMENT
Rentang nilai dari AQI adalah 0 sampai 500. Semakin tinggi nilainya, maka semakin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Kondisi udara ini sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat.
=====
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!