Kegiatan Sekolah di Kota Pariaman Ditutup setelah Dua Guru Terkena Corona

20 Juli 2020 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah murid mencuci tangan sebelum masuk hari pertama sekolah di SDN 11 Marunggi Pariaman, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah murid mencuci tangan sebelum masuk hari pertama sekolah di SDN 11 Marunggi Pariaman, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, menghentikan aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah setelah dua guru di Kecamatan Pariaman Tengah dinyatakan positif corona pada Minggu (19/7).
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan Keputusan Pemkot Pariaman, per Senin (20/7) kegiatan belajar mengajar di tingkat SD, SMP, SMA, lembaga kursus, dan pusat kegiatan belajar masyarakat diberlakukan secara daring. Kebijakan ini dilakukan hingga situasi di Pariaman kembali kondusif.
"Status Kota Pariaman telah berubah dari zona hijau menjadi zona kuning. Kami tidak ingin nantinya virus ini semakin meluas, apalagi dua orang tersebut adalah tenaga pendidik," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar kepada Antara, Senin (20/7).
Umar kembali mengingatkan warga untuk disiplin menerapkan protokol pencegahan COVID-19 guna menekan penularan penyakit corona di wilayahnya.
"Semoga dengan adanya kasus COVID-19 di Kota Pariaman ini dapat menjadi introspeksi diri untuk selalu waspada dan mematuhi anjuran pemerintah tentang melaksanakan protokol kesehatan," ujar Umar.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dua orang guru yang beralamat di Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, dikonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan. Kedua guru itu menjalani pemeriksaan COVID-19 pada Jumat (17/7) dan hasil pemeriksaan mereka keluar pada Minggu (19/7) sore.
Kedua guru yang terserang COVID-19 tersebut tidak mengalami gejala sakit dan sudah diarahkan petugas untuk menjalankan prosedur karantina.