Keinginan Jokowi Uji Sampel Corona 10 Ribu/Hari Terganjal Minim Petugas Lab

4 Mei 2020 13:05 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas di lab Nusantics. Foto: Dok: East Ventures
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas di lab Nusantics. Foto: Dok: East Ventures
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo sejak 2 minggu lalu menginginkan agar pengujian sampel corona secara swab bisa dilakukan hingga 10 ribu tes per hari. Hal itu untuk mendeteksi lebih cepat dan banyak kasus corona di lapangan.
ADVERTISEMENT
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Letjen Doni Monardo, menyebut hingga saat ini pengujian sampel corona hanya bisa dilakukan sebanyak 6 ribu sampai 7 ribu sampel per hari.
"Data riil sampai sekarang baru 6 ribu sampai 7 ribu spesimen. Salah satu faktornya bukan reagennya, jadi total sudah 1 juta reagen yang sudah tersedia, tapi petugas lab kita terbatas," ucap Doni usai ratas dengan Presiden Jokowi, Senin (4/5).
Kepala Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo. Foto: Dok. BNPB
Kepala BNPB itu mengatakan, untuk bisa menguji 10 ribu sampel per hari, maka lab harus beroperasi 24 jam. Namun, saat ini petugas lab hanya bisa bekerja maksimal 8 jam per hari.
"Kalau kita tingkatkan kemampuan SDM lab dan dibantu IDI, maka diharapkan bisa 16 jam. Kalau sudah bisa 16 jam, berarti sudah bisa di atas 18 ribu karena reagen tersedia, komponen tes juga tersedia," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Doni mengurai, ada 59 lab yang saat ini bisa melakukan uji sampel corona. Dengan reagen sebanyak 1 juta pada pekan ini, maka dia berharap pengujian bisa lebih optimal. Tinggal menambah SDM di lab.
"Gugus tugas pusat minta ke PB IDI dan IDI wilayah bantu, sehingga testing masif bisa optimal. Dari wapres minta jemput bola seluruh Gugus Tugas daerah," kata Doni.
--------------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.