Kekuatan Asing Anti-China Diduga Penyebab Kerusuhan Besar di Solomon Islands

26 November 2021 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusuhan di Solomon. Foto: OBTAINED BY REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kerusuhan di Solomon. Foto: OBTAINED BY REUTERS
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Solomon Islands, Manasseh Sogavare, menuduh ada kekuatan asing yang memicu kerusuhan di negaranya.
ADVERTISEMENT
Dalam sepekan ini kondisi Solomon Islands -- sebuah negara di timur laut Australia -- mencekam akibat demo yang berujung rusuh. Pelaku demo adalah warga Pulau Malaita, yang menolak keputusan pemerintah memutus hubungan dengan Taiwan dan beralih ke China.
Melihat makin memburuknya situasi, Sogavare sejak Rabu (24/11/2021) telah memberlakukan lockdown selama 36 jam di ibu kota Honiara.
Kerusuhan di Kepulauan Solomon. Foto: Georgina Kekea via REUTERS
Sogavare menegaskan, keputusan lockdown harus diambil lantaran kekuatan asing makin membuat kondisi negaranya berantakan. Sogavare bahkan mengaku marah atas tindakan kekuatan asing yang tak mau diungkap siapa sebenarnya.
"Saya merasa kasihan kepada warga di Malaita karena mereka diberi berita bohong mengenai peralihan itu," kata Sogavare seperti dikutip dari Reuters.
Manasseh Sogavare, Perdana Menteri Kepulauan Solomon. Foto: AFP/Robert Taupongi
"Negara-negara yang mempengaruhi Malaita adalah yang tak menginginkan kami punya hubungan dengan Republik Rakyat China dan mereka melarang Solomon Islands mematuhi hukum internasional sesuai resolusi PBB," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Saat ini untuk mengendalikan situasi keamanan, PM Sogavare meminta bantuan keamanan dari negara tetangga seperti Papua Nugini dan Australia.
Situasi pada Rabu sampai Jumat pagi di Honiara masih jauh dari kata aman. Massa yang makin mengamuk terus membakar dan menjarah gedung dan rumah milik warga China.