Kelompok Bersenjata Culik 79 Siswa Sekolah di Kamerun

6 November 2018 9:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Kamerun (Foto: REUTERS/Zohra Bensemra/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Kamerun (Foto: REUTERS/Zohra Bensemra/File Photo)
ADVERTISEMENT
Kelompok bersenjata menculik 79 siswa sekolah di bagian barat Kamerun pada Senin (5/11). Peristiwa ini diduga dilakukan oleh kelompok separatis yang menolak kepemimpinan Presiden Paul Biya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, penculikan terjadi di kota Bamenda, wilayah berbahasa Inggris di Kamerun. Selain anak-anak, kelompok bersenjata ini juga menculik kepala sekolah dan seorang supir.
Sumber pemerintah dan militer Kamerun mengatakan pencarian masih dilakukan. "Total ada 81 orang yang diculik termasuk kepala sekolah. Mereka dibawa ke hutan," kata sumber kemiliteran.
Juru bicara kemilitera Kamerun mengatakan penculikan diduga kuat dilakukan kelompok separatis. Hal serupa juga disampaikan Samuel Fonki, pendeta dari Gereja Presbiterian di Kamerun.
"Mereka mengatakan saya harus menutup sekolah. Mereka meminta tebusan," kata Fonki.
Presiden Kamerun Paul Biya (Foto: AFP/Alexis Hugguet)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Kamerun Paul Biya (Foto: AFP/Alexis Hugguet)
Pasukan pemberontak dari kalangan warga berbahasa Inggris menerapkan jam malam dan menutup sekolah-sekolah di Kamerun sebagai protes terpilihnya Paul Biya. Pemerintahan Biya yang didominasi warga berbahasa Prancis dianggap memarjinalkan warga anglofon.
ADVERTISEMENT
Namun juru bicara separatis membantah mereka terlibat penculikan dan menyalahkan militer pemerintah.
Gerakan separatis membesar pada 2017 setelah perlawanan pemerintah terhadap aksi protes damai. Salah satu pemicu protes adalah dikirimnya guru-guru berbahasa Prancis ke sekolah-sekolah berbahasa Inggris di wilayah baratlaut dan baratdaya Kamerun.
Kekerasan meningkat pada 2018, termasuk pembunuhan warga sipil oleh tentara. Laporan Amnesty International menyebut tahun ini ada 400 warga sipil terbunuh pada konflik dua kubu.
Salah satu pembunuhan terekam kamera, memperlihatkan seorang ibu dan anaknya ditembaki tentara hingga tewas. Pemerintah Kamerun membantah pelakunya dari kubu mereka walau pelaku pada video terlihat memakai seragam militer.