Kelompok Bersenjata Masuk Kota Ilaga, Bupati Minta Tambahan Pengamanan

30 September 2019 20:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengamanan pihak Kepolisian Foto: Aprilandika Hendra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengamanan pihak Kepolisian Foto: Aprilandika Hendra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) telah memasuki Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, Papua, hingga membuat situasi di wilayah itu mencekam. Mereka membakar rumah-rumah hanoi warga Ilaga.
ADVERTISEMENT
Atas kondisi ini, Bupati Puncak Willem Wandik meminta tambahan pasukan pengamanan.
"Mengingat ancaman OPM ini sudah masuk di kota, kami meminta bantuan backup pasukan kepada Kapolda dan Pangdam," kata Bupati Wandik saat memantau situasi di Ilaga, Senin (30/9).
Wandik menyatakan daerahnya dalam situasi genting dari ancaman penembakan oleh KKSB yang juga telah masuk membakar sedikitnya 10 rumah penduduk.
"Seluruh masyarakat harus dilindungi, kantor-kantor pemerintahan harus dijaga dalam situasi seperti ini. OPM ini sudah masuk ke dalam kota dan membuat warga ketakutan, baik itu non-Papua maupun asli Papua," katanya.
Saat ini para warga lebih banyak berdiam diri di rumah dan tempat pengungsian sementara.
"Kami masih kesulitan menayangkan situasi Ilaga secara visual karena keterbatasan akses internet di Ilaga, untuk mengirim gambar maupun rekaman video dari lapangan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Wandik menyebut beberapa kelompok bersenjata yang kemungkinan berada di pinggiran Kota Ilaga saat ini, yaitu pimpinan Lekagak Telenggen, Militer Murib, dan Penny Murib.
"Tadi (Senin) ada kontak senjata, ini juga baru saja bakar rumah warga. Mereka ada di sekitar sini (pinggiran kota). Karena itu kami minta pihak keamanan untuk waspada," katanya.
Sebelumnya, KKSB pimpinan Lekagak Telenggen mengklaim bertanggung jawab atas penembakan penjaga kios di ujung Bandara Aminggaru, Caharuddin (25), pada Sabtu (28/9).
Kelompok ini juga diduga kuat yang menembak mati dua tukang ojek di sekitar jembatan gantung muara, kampung Amunggi, Distrik Ilaga, dua hari sebelumnya, Kamis (26/9).
Lekagak Telenggen telah mengirim pesan bahwa serangan terhadap tiga warga sipil yang mereka klaim sebagai mata-mata, dilakukannya sebagai balasan atas tiga anggota mereka yang ditembak oleh aparat keamanan.
ADVERTISEMENT