Keluarga Kenang Kayla yang Meninggal saat Seleksi Paskibraka: Ingin Jadi Polwan

20 April 2024 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kayla Nur Syifa (kanan) saat bertugas menjadi anggota Paskibraka Kecamatan Gunungguruh pada Hari Kemerdekaan ke-78 RI. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kayla Nur Syifa (kanan) saat bertugas menjadi anggota Paskibraka Kecamatan Gunungguruh pada Hari Kemerdekaan ke-78 RI. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suasana duka menyelimuti kediaman Kayla Nur Syifa (16), siswa SMAN 1 Cisaat, yang meninggal dunia saat mengikuti seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4). Keluarga dan kerabat Kayla masih syok karena sebelum meninggal, Kayla dalam keadaan sehat.
ADVERTISEMENT
“Keluarga sangat merasa kehilangan. Apalagi Kayla itu sebelumnya dalam keadaan sehat. Keluarga sadar itu takdir dari Allah SWT,” ujar ayah Kayla, Encep Suryana, saat ditemui di kediamannya di Kampung Gunungguruh, Desa Cibentang, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/4).
Encep mengenang, anaknya itu begitu bersemangat ikut seleksi dan ingin jadi anggota Paskibraka tingkat kabupaten. Apalagi sebelumnya Kayla sudah pernah bertugas sebagai pembawa baki bendera saat upacara HUT ke-78 RI tingkat Kecamatan Gunungguruh.
"Anaknya baik, sholehah. Dia punya cita-cita ingin jadi Polwan," kenang Encep.

Meninggal Setelah Sesi Lari

Kayla merupakan satu dari ratusan peserta yang ikut seleksi Paskibraka tingkat Kabupaten Sukabumi. Sebelum meninggal, Kayla sempat ikut sesi lari yang merupakan bagian dari Tes Kesamaptaan di Lapangan Cangehgar, Kecamatan Pelabuhanratu, pada Jumat (19/4) pagi.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono, tes lari dimulai sekitar pukul 07.15 WIB. Sebelum mengikuti rangkaian tes mulai Kamis (18/4), seluruh peserta sebelumnya sudah diminta melakukan pengecekan kesehatan pada Rabu (17/4), termasuk Kayla.
Saat lari selama 12 menit, Kayla terlihat semangat bahkan mampu lari tujuh putaran. Namun saat melakukan pendinginan, ia tiba-tiba saja jatuh pingsan.
Panitia pun langsung membawanya ke tribun lapang untuk diberikan pertolongan pertama, namun kondisi Kayla semakin mengkhawatirkan. Ia sempat kejang, mulut berbusa, mata mulai terbalik, bahkan nadinya sulit diraba.
“Setelah itu cepat-cepat dibawa ke RSUD Palabuhanratu. Jarak dari Lapang Cangehgar ke rumah sakit itu dekat. Ketika diperiksa di rumah sakit sudah tidak ada [meninggal],” tutur Tri.
ADVERTISEMENT
Secara medis, kata Tri, dokter mengatakan kemungkinan Kayla meninggal karena kekurangan pasokan oksigen ke otak.
“Almarhumah ini salah satunya yang kita dorong untuk seleksi tingkat provinsi mewakili Kabupaten Sukabumi,” ungkap Tri.