Keluarga Kenang Ria, Mahasiswi yang Tewas Dibegal di Kuningan

6 April 2019 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kediaman Ria Nurhayati di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kediaman Ria Nurhayati di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepergian Ria Nurhayati, seorang mahasiswi yang tewas usai aksi kejar-kejaran dengan 2 begal di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/4), menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Ria yang pamit pada keluarga untuk mandiri di Ibu Kota, namun pulang tinggal nama.
ADVERTISEMENT
Sosok Ria pun sangat membekas di hati pasangan Siswadi (56) dan Lalas Sulastri (53), orangtua Ria. Wanita yang nyambi sebagai driver ojol ini dikenal sebagai anak yang supel dan ramah pada semua orang.
“Ria itu sejak kecil memang supel, semalam teman-temanya banyak yang melayat. Mereka menangisi kepergiannya,” kata Siswadi saat dijumpai kumparan di kediamanya, Jalan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/4).
Siswadi bahkan menyebut Ria sebagai sosok yang tomboi. Gadis itu sempat bergabung dengan beberapa organisasi seperti Resimen Mahasiswa (Menwa), STKIP Kusuma Negara, Jakarta Timur.
Kediaman Ria Nurhayati di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
“Pokoknya apa yang dia mau, dia ikut saja, anak yang tomboi,” kata Siswadi.
Siswadi juga menceritakan, anak keduanya tersebut jago olahraga taekwondo. Meski belum pernah mendulang prestasi, namun Ria sempat mengajar taekwondo di daerah Citeureup.
ADVERTISEMENT
“Dia pergi ke Jakarta, mau hidup mandiri. Tidak mau menyusahkan orang tua, ya saya ini cuma pensiunan dan sudah tidak bekerja,” kata Siswadi.
Ibu Ria, Lalas, juga ikut bersuara tentang anaknya. Ia meyakini, malam saat Ria dijambret oleh 2 orang begal, Ria berusaha mempertahankan tas kepunyaannya.
“Mungkin dia tarik-tarikan, dia enggak mau ngelepas, akhirnya terjatuh bareng. Trotoarnya sampai ada yang mental,” kata Lalas.
Lalas mengetahui kabar tersebut pada Jumat (5/4) dini hari, usai berita tewasnya menyebar di kalangan driver ojol. Diketahui, Ria saat itu tengah pulang ke kediaman rekannya di Petamburan usai mengantar paket.
“Malam itu, sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, ada yang datang dari driver ojol. Bahwa Ria terkena musibah, saya belum percaya, karena simpang siur,” kenang Lalas.
ADVERTISEMENT
Bahkan, suaminya pun ragu untuk memasang bendera kuning tanda berduka. Baru pukul 09.00 WIB pagi hari, suaminya yakin bahwa Ria telah tiada.
“Ya saya cuma bisa pasrah, anak pertama yang selalu menguatkan. Namanya ibu ditinggal anak, pasti membekas,” kata Lalas mengusap air mata.
“Tapi anak saya selalu mengingatkan, masih ada Amel (adik Ria) dan Nurul (kakak Ria),” tutup Lalas.