Keluarga Sandera Israel yang Ditembak Mati Kecam Tentara Zionis sebagai Pembunuh

18 Desember 2023 15:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Israel dikerahkan di tengah bentrokan dengan demonstran Palestina saat protes terhadap pengambilalihan tanah Palestina oleh Israel di desa Kfar Qaddum di Tepi Barat, pada Jumat (7/10/2022). Foto: Ronaldo Schemidt/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Israel dikerahkan di tengah bentrokan dengan demonstran Palestina saat protes terhadap pengambilalihan tanah Palestina oleh Israel di desa Kfar Qaddum di Tepi Barat, pada Jumat (7/10/2022). Foto: Ronaldo Schemidt/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saudara laki-laki dari salah satu sandera yang ditembak mati tentara Israel Defense Forces (IDF) secara 'tak sengaja' beberapa waktu lalu mengecam militer Israel — menyebutnya sebagai pembunuh karena telah menembak dan meninggalkan korban.
ADVERTISEMENT
Juru bicara IDF, Daniel Hagari, pekan lalu mengkonfirmasi tentaranya secara keliru menembak tiga warga sipil Israel itu sendiri — pemuda bernama Yotam Haim (28), Samer Al-Talalka (25), dan Alon Shamriz (26) pada Jumat (15/12).
Dikutip dari AFP, kecaman terhadap IDF disampaikan saudara laki-laki Alon Shamriz, Ido, saat menghadiri upacara pemakamannya di Kota Tel Aviv pada Minggu (17/12).
"Mereka yang meninggalkanmu juga membunuhmu setelah semua yang kamu lakukan dengan benar," kecam Ido, di hadapan puluhan kerabat dekat Shamriz.
Sang ibu, Dikla, tak kuasa menahan air mata atas kematian putranya yang tragis. "Kamu bertahan selama 70 hari di neraka, sedikit waktu lagi dan kamu pasti sudah berada di pelukan ibu," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Pemakaman dua sandera lainnya digelar di hari terpisah — Talalqa dimakamkan pada Sabtu (16/12) dan Haim dijadwalkan hari ini, Senin (18/12).
Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada Selasa (12/12/2023). Foto: Said Khatib/AFP
Lebih lanjut, juru bicara IDF Richard Hecht mengungkapkan insiden ini sedang dalam penyelidikan. Dia pun sepakat, apa yang dilakukan oleh tentaranya adalah 'pelanggaran atas aturan pertempuran'.
Dalam penyelidikan lebih lanjut, IDF menggeledah sebuah gedung yang menjadi saksi bisu pembunuhan — sekaligus lokasi yang diyakini sebagai tempat berlindung ketiga sandera sebelum ditembak di Distrik Shejaiya, Kota Gaza.
Di dalam gedung tersebut, kata pejabat militer IDF, ditemukan sebuah kain putih bertuliskan kode meminta pertolongan seperti 'SOS' dan 'Tolong, 3 sandera' yang ditulis menggunakan sisa-sisa makanan.
"Tiga sandera Israel yang secara keliru dibunuh oleh tentara di Gaza pada hari Jumat telah menggunakan sisa makanan untuk menulis tanda-tanda yang meminta bantuan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mirisnya, sebelum ditembak ketiga sandera juga membawa kain putih dan mengibarkannya saat berhadapan beberapa puluh meter dari IDF — mereka bahkan meminta pertolongan dalam Bahasa Ibrani.
"Namun, teriakan itu tidak digubris dan tentara IDF tanpa berpikir panjang tetap lanjut menembakinya. Komandan batalion memerintahkan menghentikan tembakan, tapi tetap ada letupan tembakan ke arah yang ketiga ia kemudian tewas," kata pejabat IDF.