
ADVERTISEMENT
Keluarga Riski Ramadhan (26) napi kasus narkotika Rutan Kelas II B Banda Aceh , yang meninggal dunia diduga karena bunuh diri kini mulai buka suara.
ADVERTISEMENT
Salah seorang anggota keluarga, Ikhwan Zuhdi, membantah mendiang Riski mendapatkan penyiksaan sehingga dirinya mengakhiri hidup saat tengah menjalani hukuman di ruang isolasi (karantina).
"Setelah kami selidiki beberapa fakta dari keluarga, bahwa tidak benar korban disiksa oleh pihak lapas sehingga bunuh diri," katanya pada kumparan, Jumat (19/11).
Namun demikian, Ikhwan mengakui, almarhum Riski sempat melakukan upaya percobaan bunuh diri dikarenakan perpanjangan hukum atas sanksi yang ia terima. Yaitu terlibat dalam proses pelarian empat napi pada 14 Oktober 2020 lalu.
"Memang kami akui dia sempat melakukan percobaan bunuh diri, kemungkinan karena tekanan masa perpanjangan hukuman akibat kesalahan adik kami," ujarnya.
Dikatakan Ikhwan, keluarga juga baru mengetahui informasi tentang aksi Riski yang ikut terlibat dalam membantu pelarian empat orang napi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...
0 01 April 2020
S
Sedang memuat...
"Secara keluarga kami baru mengetahui info kebenarannya dari keluarga kami lainnya yang juga bertugas sebagai sipir di lapas tersebut. Jadi, bila ada pihak-pihak mencoba untuk mengambil momentum apa pun, kami dari keluarga berharap untuk berhenti sampai di sini," ungkapnya.

Dalam hal ini untuk menyikapi agar informasi tidak bias di tengah masyarakat, sebut Ikhawan, pihak keluarga juga sudah menuliskan surat pernyataan atas kematian anggota keluarganya tersebut.
"Kita dari keluarga telah buat surat pernyataan agar berita tidak terus liar, sehingga musibah yang kami alami tidak menjadi bagian momentum pihak lain," pungkasnya.
Sebelumnya, Rizki ditemukan meninggal dunia di ruang isolasi Rutan Kelas II B Banda Aceh. Kepala Rutan Kelas II B Banda Aceh Irhamuddin, juga telah menepis adanya unsur penyiksaan di balik peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pemeriksaan pihak Kanwil Kemenkumham Aceh, kata Irhamuddin, tidak ada perlakuan-perlakuan aneh sebelum Riski meninggal dunia.
"Misalnya dipukul sebelum meninggal, itu kami nyatakan tidak ada. Kalau ada yang menyatakan, itu tidak benar," kata dia.