Keluhan Satuan Tugas: Kebiasaan Buruk Orang Indonesia dan Data Kematian per Kota

6 Agustus 2020 8:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
gugus tugas logo Foto: frizal
zoom-in-whitePerbesar
gugus tugas logo Foto: frizal
ADVERTISEMENT
Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 masih terus berjuang menuntaskan tugasnya. Di balik penanganan tugas tersebut, Satgas menyampaikan keluhannya.
ADVERTISEMENT
Satgas malah mengeluhkan sikap buruk orang Indonesia yang dinilai memperberat tugas. Kebiasaan buruk ini berimbas pada tingginya angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia, bahkan angka kematian ini di atas rata-rata dunia.
Berikut kumparan rangkum paparan dari Satuan Tugas terkait pandemi COVID-19 di Indonesia:
Tim Pakar Ungkap Kebiasaan Buruk Indonesia yang Bikin Kematian Corona Tinggi
Anggota tim pakar Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkapkan penyebab yang membuat kematian corona di Indonesia masih tinggi. Salah satunya karena faktor kebiasaan buruk sebagian besar masyarakat.
"Kebiasaan orang Indonesia adalah pergi berobat ketika kondisinya sudah buruk. Mungkin ketika gejala ringan, enggak apa-apalah, nanti juga sembuh sendiri. Terus beli obat warung," kata Dewi dalam diskusi virtual di BNPB, Rabu (5/8).
ADVERTISEMENT
Hal ini yang membuat penanganan pasien corona di rumah sakit menjadi terlambat. Apalagi, jika dalam kondisi rumah sakit penuh.
"Jadi kebanyakan pasien di rumah sakit saat pertama ditemui sudah dalam kondisi buruk. Nah apalagi saat tiba di rumah sakit dalam kondisi penuh atau banyak yang datang ke sana, pasti sulit kan mana yang terlebih dahulu diprioritaskan," ungkap dia.
Dewi Nur Aisyah menjelaskan klaster-klaster dari aktivitas masyarakat yang perlu diberi perhatian khusus. Foto: Dok. BNPB
Aktivitas Berisiko Tinggi Tertular Corona: Nonton Bioskop hingga Olahraga di Gym
Dewi Nur Aisyah membeberkan aktivitas-aktivitas berisiko penularan corona. Dari mulai risiko rendah hingga tinggi.
Perbandingan risiko itu dilihat dari sirkulasi udara di suatu tempat. Karena, kita sama-sama mengetahui bahwa partikel virus corona sangat ringan dan terbawa udara.
Menurut Dewi, bioskop merupakan salah satu tempat berisiko tinggi, karena terletak pada lokasi tertutup dan banyak orang berkumpul. Selain itu, tempat olahraga Gym juga menjadi salah satu tempat yang memiliki risiko tinggi penularan corona.
ADVERTISEMENT
"Gym termasuk ke risiko tinggi. Tapi gym kan ada yang luas ada yang tidak, jadi kita bedakan lagi. Kita lihat kapasitas dan sirkulasi udaranya, arsitektur gedung mempengaruhi. Gym masih masuk risiko tinggi karena rata-rata gym cukup padat, jaraknya dekat-dekat. Dan di gym susah pakai masker saat olahraga," urai dia.
Tingkat Kematian Corona di RI Nomor 20 di Asia, Masih Banyak PR
Dewi menyebut, tingkat kematian corona di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata global. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk semua pihak.
"Kita punya PR untuk meningkatkan kesembuhan dan kematian di dunia. Karena soal kematian kita masih lebih tinggi dari rata-rata dunia, sekarang 3,79 persen. Kita masih di 4,68 persen. Kita dalam tren menurun, tapi masih menjadi PR agar terus menurun," kata Dewi.
ADVERTISEMENT
Dewi kemudian membeberkan data kematian corona per 1 juta penduduk. Indonesia, kata dia, dalam posisi yang tidak terlalu bagus.
"Kalau di Asia per 1 juta penduduk kita di angka 19,38. Atau peringkat 20 dari 48 negara. Tidak bagus-bagus amat, karena tetap ada PR untuk menurunkan angka kematian," tutur dia.
Bengkulu Jadi Provinsi dengan Tingkat Kematian Corona Tertinggi, Disusul Jatim
Menurut data dari Satuan Tugas, Bengkulu menjadi tempat penyumbang kematian tertinggi akibat corona di Indonesia. Hal tersebut dihitung dengan perbandingan angka kematian dibagi jumlah orang positif. Data ini dihitung per pekan, dan diambil terakhir pada 2 Agustus kemarin.
"Kemudian kita lihat angka kematian dibagi jumlah orang positif. Ternyata provinsinya paling tinggi Bengkulu 8,09 persen. Kemudian Jatim (7.74 persen). Ini karena jumlah positif di Jatim lebih tinggi dari Bengkulu. Lalu ada Jateng (6.73 persen), NTB (5,48 persen) dan Kalimantan Tengah (5,12 persen)," ungkap Dewi.
ADVERTISEMENT
Namun, secara jumlah, angka kematian tertinggi berada di Jawa Timur yakni 1.719 orang, disusul DKI Jakarta dengan 844 orang. Meski begitu angka ini sudah cukup baik, karena turun 28 persen dari pekan sebelumnya.
Daftar Terbaru 10 Kab/Kota dengan Tingkat Kematian Corona Tertinggi
Kasus kematian corona di Indonesia masih terus bertambah. Sejauh ini sudah mencapai 5,388 orang, atau 4,7 persen dari total kasus positif.
Dewi pun memperbarui data pekanan terkait kematian corona per kabupaten/kota. Data dihimpun pada 2 Agustus lalu.
"Kota Surabaya, Kota Semarang yang juga ada peningkatan di sana. kemudian Kota Manado menjadi tiga besar (kematian corona tertinggi), ketiganya di luar Jakarta," kata Dewi.
Berikut daftar 10 kabupaten/kota dengan kematian corona tertinggi.
ADVERTISEMENT
*****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
*****
Saksikan video menarik di bawah ini.