Keluhkan Mual, Vladimir Putin Dikabarkan Sakit

26 Juli 2022 14:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan para pemimpin parlemen di Moskow, Rusia. Foto: Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan para pemimpin parlemen di Moskow, Rusia. Foto: Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS
ADVERTISEMENT
Laporan mengenai kondisi kesehatan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebar pada Selasa (26/7/2022).
ADVERTISEMENT
Klaim tersebut berasal dari akun Telegram anonim, General SVR. Saluran itu diduga dijalankan oleh mantan agen Dinas Intelijen Asing Rusia, Viktor Mikhailovich.
Pihaknya mengatakan, Putin mengeluhkan mual parah. Para dokter yang bertugas di kediaman sang presiden lantas segera bergegas untuk mengecek kondisinya.
"Putin pada malam Jumat, 22 Juli hingga Sabtu, 23 Juli membutuhkan perawatan medis yang mendesak," tulis General SVR, dikutip dari The New Zealand Herald, Selasa (26/7/2022).
"Para dokter diketahui memberikan bantuan dan berada di dekat Putin selama tiga jam, dan setelah kondisi presiden membaik, mereka meninggalkan kamarnya," sambungnya.
General SVR mengaku telah memantau kesehatan Putin. Kanal itu telah berulang kali mengeklaim bahwa dia memiliki masalah medis serius yang belum dipublikasikan secara resmi.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, sempat membuat klaim serupa baru-baru ini. Pada Selasa (19/7/2022), Putin menemui para pemimpin Iran dan Turki di Teheran.
Namun, Budanov mengatakan, Putin sebenarnya tidak menghadiri pertemuan puncak itu. Menurutnya, Rusia mengirimkan body double atau orang lain yang mirip dengan Putin.
"Lihat momen keluarnya Putin dari pesawat," ujar Budanov.
"Apakah itu Putin?" tanya dia.
Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Turki Tayyip Erdogan di Teheran, Iran. Foto: WANA/via REUTERS
Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA), William Burns, telah menepis rumor tersebut. Dia mengatakan, Putin justru terlalu sehat. Burns juga tidak menerima informasi intelijen bahwa Putin tengah sakit.
Mantan professor di Institut Hubungan Internasional Moskow (MGIMO), Valery Solovey, meragukan pernyataan Burns.
Solovey mengeklaim, komentar tersebut dibuat lantaran AS diam-diam bernegosiasi dengan Rusia. Solovey menambahkan, penyangkalan semacam itu hanya memperkuat kecurigaan.
ADVERTISEMENT
"Topik kesehatan Putin adalah salah satu yang [paling] sentral dalam diskusi kebijakan Rusia," jelas Solovey.
Seperti General SVR, Solovey kerap mengklaim bahwa Putin menderita penyakit serius. Saluran itu menyinggung penyakit kanker, Parkinson, hingga gangguan skizoafektif.
General SVR mulanya diabaikan oleh banyak pihak. Namun, klaim-klaimnya mulai dianggap akurat oleh sejumlah badan intelijen Barat.
Tank T-72 pimpinan unit Rusia, yang dilengkapi dengan sistem pembersihan ranjau berhenti di dekat Samashky, Chechnya, pada 13 Desember 1994. Foto: IVAN SHLAMOV / AFP
General SVR mengatakan, Putin akan kembali menggunakan body double sejumlah acara selama pekan ini. Rusia disebut-sebut dapat akan memanfaatkan teknologi deepfake. Teknik tersebut bisa digunakan untuk memalsukan gambar-gambar kehadiran Putin.
Pada 2020, Putin mengaku pernah ditawari menggunakan body double dengan alasan keamanan. Dia mengungkap pernyataan itu dalam wawancara dengan media asal Rusia, Tass.
Rencana itu diajukan selama perang pada 1999-2009. Kala itu, Rusia tengah berperang melawan kelompok separatis di Chechnya.
ADVERTISEMENT
Putin melakukan beberapa perjalanan ke wilayah tersebut selama konflik. Namun, dia dengan tegas menolak usulan body double.
"[Tawaran itu] muncul saat masa-masa paling sulit dalam memerangi terorisme," tutur Putin, dikutip dari Tass.