Kemarau Panjang, Belasan Ribu Warga Lebak Terserang Diare dan ISPA

1 Desember 2019 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga terdampak ISPA akibat pembakaran batu kapur menggunakan sampah. Foto: M. Faiz Zulfikar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga terdampak ISPA akibat pembakaran batu kapur menggunakan sampah. Foto: M. Faiz Zulfikar/kumparan
ADVERTISEMENT
Belasan ribu warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare. Penyebabnya, akibat kemarau panjang yang melanda Lebak sepanjang 2019.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah mengatakan tercatat 15.300 orang terserang diare dan ISPA. Data itu didapat selama Januari hingga Oktober 2019.
"Kebanyakan penderita penyakit itu akibat perubahan cuaca kemarau panjang," kata Firman dikutip dari Antara, Minggu (1/12).
Meski penderita ISPA dan diare meningkat, Pemerintah Daerah Lebak tidak menetapkan musibah ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Sebab belum ada korban jiwa.
"Pemda baru akan menetapkan KLB jika sudah ada korban jiwa. Namun, meski belum ditetapkan sebagai KLB, Dinkes Lebak tetap mengantisipasi penyebaran diare dan ISPA," ucap Firman.
Kasus ISPA di Kabupaten Lebak termasuk kategori tertinggi jika dibandingkan dengan 10 jenis penyakit lain. Firman menjelaskan untuk mengantisipasi penyebaran diare dan ISPA masyarakat harus membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
ADVERTISEMENT
"Selain itu masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan, mengkonsumsi makanan yang bergizi serta buah-buahan, dan sayur-sayuran juga menjaga stamina tubuh serta banyak istirahat," jelas Firman.
Biasanya gejala penyakit ISPA ditandai dengan batuk-batuk, kesulitan bernapas yang bisa berujung pada kematian. Selain itu juga ISPA bisa berbahaya apalagi bila sudah disertai pneumonia, sehingga sangat sulit ditolong.
"Kami minta warga agar menjaga kesehatan lingkungan dengan menggunakan air bersih dan jika memasak air hingga mendidih," tuturnya.
Ilustrasi diare. Foto: Derneuemann via Pixabay (CC0 Creative Commons)
Sementara Kepala Puskesmas Kolelet Wetan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak Anah Hasanah mengatakan saat ini jumlah penderita diare dan ISPA relatif kecil. Karena petugas terus bekerja melakukan sosialiasi kepada masyarakat.
"Kami setiap hari kerja menerjunkan petugas ke desa-desa untuk memberikan penyuluhan kesehatan guna mendukung Lebak sehat," kata Anah.
ADVERTISEMENT