Kematian Akibat Corona di Rusia Pecah Rekor, Naik 1.002 Kasus Dalam Sehari

Kota Moskow, Rusia, di saat wabah virus corona. Foto: Reuters/Maxim Shemetov

Kematian akibat COVID-19 di Rusia telah mencapai rekor penambahan tertinggi sepanjang pandemi berlangsung. Per Sabtu (16/10/2021), tercatat ada penambahan sebanyak 1.002 kasus.

Rusia mencapai penambahan angka kematian di atas seribu pertama kali dengan kasus konfirmasi sebanyak 33.208 kasus.

Dilansir dari AFP, peningkatan kasus konfirmasi maupun kematian ini diakibatkan oleh lemahnya aturan pengetatan dan pembatasan kegiatan masyarakat.

Padahal, sejumlah daerah di negara tersebut sudah kembali diperkenalkan dengan skrining kesehatan melalui penggunaan QR code ke sejumlah tempat umum.

Walau kasus terus meningkat, pihak Kremlin sayangnya menolak untuk kembali menerapkan pengetatan aktivitas masyarakat dengan alasan minggu ini "ekonomi harus terus bekerja."

Dengan cakupan vaksinasi lengkap yang baru mencapai 31% dari total populasi, Rusia mengeklaim sistem kesehatan di negaranya telah siap apabila harus menerima lonjakan pasien. Bahkan, dengan kasus aktif yang mencapai lebih dari 700 ribu ini, sistem kesehatan belum dapat dikatakan kewalahan.

Menteri Kesehatan Mikhail Murashko sempat menyalahkan perilaku masyarakatnya atas peningkatan kasus yang terus terjadi ini. Jubir Kremlin Dmitry Peskov juga mengatakan pemerintah telah melakukan segalanya untuk diberikan kepada publik untuk "menyelamatkan nyawa mereka dengan mendapatkan vaksinasi."

Rupanya masih banyak di antara warga Rusia yang menolak untuk divaksinasi. Dari sebuah polling independen mengatakan lebih dari separuh penduduknya memang tak mau divaksin. Hal ini juga yang tengah menjadi kesulitan bagi pemerintah setempat untuk menggenjot angka cakupan vaksinasi.

Akibat rendahnya vaksinasi serta pembatasan aktivitas masyarakat yang longgar, angka kematian akibat corona di Rusia merupakan yang tertinggi di Eropa yakni mencapai total 222.315 kasus.

Angka tersebut ternyata menurut badan statistik Rosstat sebenarnya jauh lebih tinggi. Ada lebih dari 400 ribu kasus kematian per akhir Agustus lalu akibat infeksi COVID-19.