Kematian COVID Tinggi, Jokowi Harus Tegaskan Lagi Pandemi Belum Berakhir

4 Agustus 2022 10:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pernyataan Pers Presiden Jokowi tentang Pembukaan Kembali Ekspor Minyak Goreng, Istana Merdeka, Kamis (19/5/2022). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Pernyataan Pers Presiden Jokowi tentang Pembukaan Kembali Ekspor Minyak Goreng, Istana Merdeka, Kamis (19/5/2022). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Kematian akibat COVID-19 kembali melonjak, per 2 Agustus 2022 terdapat 24 kasus kematian, sementara kemarin (3/8) ada 18 orang. Angka tersebut terbilang sangat tinggi dibanding beberapa bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati mengingatkan bahwa data-data dan indikator kenaikan kasus termasuk jumlah kematian harus menjadi kewaspadaan bersama. Ia pun meminta agar testing dan tracing dimaksimalkan.
“Perkuat lagi tes dan tracing. Mengingatkan status kita masih Pandemi sehingga tes dan tracing tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya,” kata Mufida kepada kumparan, Kamis (4/8).
Secara khusus, Mufida meminta Presiden Jokowi kembali berbicara pentingnya penerapan protokol kesehatan. Hal ini untuk mengimbangi imbauan melepas masker yang sempat disampaikan Jokowi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Rabu (23/3/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
“Presiden harus bicara juga, terkait untuk kembali menerapkan protokol kesehatan dan ajakan melakukan booster. Mengingat kemaren Presiden ah yang menyatakan bahwa sudah bisa buka masker di tempat terbuka. Ini dimaknai oleh masyarakat bahwa pandemi sudah berakhir,” beber Politikus PKS tersebut.
ADVERTISEMENT
“Meskipun kembali ada imbauan memakai masker lagi di dalam dan luar ruangan tapi gaungnya tidak sebesar saat diperbolehkan melepas masker di luar ruangan. Presiden harus sampaikan bahwa pandemi belum berakhir di negeri kita dan kita masih harus terus berjuang,” tegas Mufida.
Lebih jauh, Mufida mengatakan, sampai saat ini RI masih harus mengejar target vaksinasi booster.
Pemerintah juga perlu mempersiapkan semua kebutuhan termasuk obat khusus COVID-19 yang terbaru.
“Sentra-sentra vaksinasi perlu lagi digelar mungkin bertepatan dengan 17 Agustus bisa menggelar sentra vaksinasi booster secara mobile,” ungkapnya.
“Termasuk juga bisa menggunakan vaksin karya anak bangsa vaksin merah putih dan vaksin yg diproduksi Biofarma. Termasuk kesiapan bed perawatan dan lainnya," pungkas Mufida.
ADVERTISEMENT