Kematian Pasien Corona di Cianjur Melonjak, dalam Sepekan Ada 6 Orang Meninggal

16 Juni 2021 11:01 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 dr Yusman Faisal, Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
dr Yusman Faisal, Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebanyak enam pasien positif COVID-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat meninggal dunia dalam rentang satu pekan terakhir. Padahal, sebelumnya angka pasien positif COVID-19 yang meninggal hanya berjumlah 1-2 orang dalam sebulan.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal, mengatakan jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia seiring dengan melonjaknya jumlah kasus terkonfirmasi positif dalam sepekan terakhir.
"Jumlahnya memang ikut naik juga, sebelumnya dalam satu bulan hanya 1-2 pasien yang meninggal dunia. Tapi saat ini sudah enam pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal dalam sepekan," kata Yusman, kepada wartawan, Rabu (16/6).
Ilustrasi COVID-19. Foto: DADO RUVIC/REUTERS
Keenam pasien yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 itu, kata Yusman, berasal dari sejumlah kecamatan, di antaranya Kecamatan Cijati, Cikalongkulon, dan Cidaun.
Yusman mengungkapkan, pihaknya tengah memaksimalkan upaya pelacakan, pemeriksaan, dan karantina terhadap target sasaran yang dinilai berpotensi terpapar virus corona.
"Kami memperketat penerapan PPKM mikro hingga tingkat ke RT-an dan juga memaksimalkan upaya 3T, yaitu deteksi dini (testing), penelusuran kontak erat (tracing) dan perawatan pasien (treatment)," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Yusman menambahkan, berdasarkan data hingga 15 Juni 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Cianjur mencapai 6.133 pasien.
"Untuk pasien sembuh sebanyak 5.307, dalam proses isolasi sebanyak 532 pasien, dan untuk pasien meninggal dunia mencapai 158 orang," ucapnya.
RSUD Sayang Cianjur Foto: Facebook RSUD.Cianjur
Sebelumnya, dijelaskan Yusman, tingkat keterisian ruangan isolasi bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di RSUD Sayang, Cianjur, Jawa Barat mencapai 54% atau naik 20% dari pekan sebelumnya.
Tren kenaikan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di rumah sakit milik Pemkab Cianjur itu terjadi usai libur Lebaran.