Kemdikbud: Selama Corona, Banyak Guru-Siswa Pakai Teknologi saat Belajar Online

24 Juni 2020 21:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa kelas 3 Sekolah Dasar (SD) mengikuti kegiatan belajar mengajar di rumah melalui siaran televisi TVRI di Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4) Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Siswa kelas 3 Sekolah Dasar (SD) mengikuti kegiatan belajar mengajar di rumah melalui siaran televisi TVRI di Depok, Jawa Barat, Selasa (14/4) Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka terpaksa diliburkan sejak pandemi corona meluas. Oleh karenanya, kegiatan belajar mengajar terpaksa dilakukan dari rumah secara online.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril menyebut, saat ini guru maupun siswa banyak memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar jarak jauh. Fakta tersebut ditemukan setelah pihaknya melakukan survei kepada orang tua dan siswa.
"Ada sebuah harapan dari survei ini yang bisa kita cermati, yaitu semakin banyaknya siswa yang mulai belajar dari sumber-sumber belajar lain, seperti dari TVRI, atau dari buku, maupun sumber-sumber belajar lain," terang Iwan Syahril dalam telekonferensi Rapat Kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta, dalam keterangannya, Senin (22/6).
Kemdikbud diketahui melakukan survei terhadap 46.547 orang tua dan 38.109 siswa secara dalam jaringan (daring). Survei dilakukan di seluruh jenjang pendidikan di seluruh provinsi di Indonesia dalam rentang waktu 13-22 Mei 2020.
ADVERTISEMENT
Kemdikbud juga bekerja sama dengan UNICEF melakukan survei melalui layanan SMS gratis terhadap 1.098 siswa dan 602 orang tua.
Survei yang diselenggarakan pada 18 Mei-2 Juni 2020 tersebut, menunjukkan, sebanyak 96,6 persen siswa belajar sepenuhnya dari rumah, baik di wilayah 3T maupun non-3T (wilayah tertinggal, terdepan terluar). Iwan mengatakan, selama pandemi, ada peningkatan dalam pemanfaatan teknologi yang dilakukan oleh para guru dan siswa.
"Dengan adanya pandemi ini, terjadi adopsi teknologi yang signifikan, mulai dari teknologi yang sederhana hingga kompleks," tutur Iwan.
Guru dan murid banyak memanfaatkan media sosial sebagai sarana interaksi antara guru dan murid. Hal ini juga didukung dengan sudah banyaknya siswa yang menggunakan aplikasi pengelolaan pembelajaran (learning management system) khususnya untuk jenjang SMA dan SMK.
Jadwal Belajar dari Rumah TVRI selama seminggu di pekan ke-11. Foto: Vidi Aulianshah

Program Belajar TVRI Bermanfaat

Tak cuma lewat media sosial, media televisi seperti TVRI juga berperan besar dalam mendukung kegiatan belajar dari rumah. Kemdikbud mencatat ada 79 persen siswa yang mengaku program belajar Kemdikbud yang ditayangkan di TVRI paling sering ditonton.
ADVERTISEMENT
Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud juga menggelar survei (20 April-24 Mei 2020). Hasilnya, 6.061 responden siswa memberikan nilai 8,4 dari 10 untuk manfaat yang diberikan program Belajar dari Rumah. Sementara itu, sebanyak 2.391 responden guru memberikan nilai 8,1 dari 10.
"Para guru menganggap bahwa program ini membantu dalam melaksanakan pembelajaran dari rumah. Hal ini juga diperkuat dengan sejumlah kepala Dinas Pendidikan yang menganjurkan guru menggunakan tayangan Belajar dari Rumah untuk pembelajaran,” jelas Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud Hendarman.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.