Kemenag Apresiasi Kunjungan Dubes Saudi ke MUI untuk Klarifikasi Masalah Haji

9 Juni 2021 21:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi. Foto: Kemenag
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi. Foto: Kemenag
ADVERTISEMENT
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi mengunjungi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa (8/6). Kedatangannya untuk mengklarifikasi sejumlah informasi terkait penyelenggaraan haji 1442 Hijriah atau 2021 Masehi.
ADVERTISEMENT
Langkah tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi. Menurut dia kedatangan Dubes Saudi memberikan informasi yang jelas terkait penyelenggaraan haji tahun ini.
"Langkah Dubes sangat positif dan patut kita apresiasi. Dubes dalam kewenangannya tentu punya otoritas untuk menjelaskan informasi seputar haji, terutama dari perspektif Saudi," jelas Wamenag di Jakarta, Rabu (9/6).
Dubes Kejaraan Arab Saudi Sambangi MUI Jelaskan soal Haji. Foto: Dok. Istimewa
Menurut Zainut apa yang dijelaskan Essam menguatkan alasan pemerintah membatalkan keberangkatan haji asal Indonesia. Kebijakan itu didasarkan pada kajian mendalam terkait pandemi dan belum ada informasi resmi dari Saudi.
"Penjelasan Dubes semakin menjernihkan informasi. Pembatalan ini bukan masalah diplomasi, bukan masalah vaksin, dan lainnya. Ini sangat kita apresiasi," tegas Wamenag.
Dalam kunjungannya, Essam menyampaikan bahwa pembatalan haji tak terkait dengan persoalan diplomasi. Hubungan Indonesia dan Saudi selama ini berjalan baik.
ADVERTISEMENT
Essam juga menjelaskan bahwa pembatalan keberangkatan tidak ada hubungannya dengan penggunaan merek vaksin tertentu. Menurutnya, hingga saat ini belum ada pengumuman apa pun terkait dengan penyelenggaraan haji. Saudi saat ini belum mengirimkan undangan haji ke negara lain, termasuk Indonesia.
Dengan adanya penjelasan dari pihak Saudi tersebut, Zainut berharap para pihak tidak menjadikan masalah haji sebagai komoditas politik.
"Mari bersama menenangkan para calon jemaah dan menciptakan suasana yang kondusif dengan tidak menebar hoaks dan informasi yang tidak jelas kebenarannya," tutup Zainut.