Kemenag Beri Bantuan Rp 1 M ke Gereja Katedral Jakarta: Negara Hadir untuk Semua

10 Oktober 2022 16:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama, Yaqut Cholil Choumas datang ke Katedral Jakarta disambut Uskup Agung Ignatius Kardinal Suharyo pada Senin (10/10/2022). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama, Yaqut Cholil Choumas datang ke Katedral Jakarta disambut Uskup Agung Ignatius Kardinal Suharyo pada Senin (10/10/2022). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama (Kemenag) RI memberi bantuan dana sebesar Rp 1 miliar kepada gereja Katedral Jakarta, Senin (10/10). Bantuan ini diserahkan langsung oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.
ADVERTISEMENT
Gus Yaqut tiba di Katedral Jakarta pada pukul 14.05 WIB. Kedatangannya langsung disambut Uskup Agung Jakarta,Ignatius Kardinal Suharyo.
Pada kesempatan itu, Gus Yaqut mengatakan bantuan ini merupakan bentuk hadirnya negara untuk semua umat beragama.
“Ini adalah bahwa negara hadir untuk semua umat beragama termasuk umat Katolik, jadi tidak ada namanya negara itu berpihak pada salah satu agama itu tidak,” ucap Gus Yaqut kepada wartawan.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Choumas datang ke Katedral Jakarta disambut Uskup Agung Ignatius Kardinal Suharyo pada Senin (10/10/2022). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Sementara itu, Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta, Hani Rudi Hartoko, mengungkapkan rasa terima kasih atas adanya bantuan ini.
"Ya pertama kita berterima kasih pertama-pertama terutama adalah untuk perhatian dan kehadiran negara. Itu bagi saya penting karena demikian kita sebagai bagian dari warga negara ini khususnya dalam kaitan umat beragama Katolik kita mendapatkan perhatian dari pemerintah termasuk di dalamnya adalah untuk pemeliharaan gereja Katedral ini,” ungkap Romo Hani.
ADVERTISEMENT
Romo Hani menyebut, dana bantuan tersebut nantinya akan digunakan untuk renovasi bangunan gereja tersebut.
“Jadi kita dalam hal ini Gereja Katedral kan harus dikonservasi, maka beberapa hal poin-poin yang sedang kita rancang akan mengikuti prosedur-prosedur konservasi. Jadi kita prinsipnya minim intervensi, maksimum fungsi,” kata Romo Hani.
“Kita gereja kuno sudah 121 tahun, jadi kita menambahkan tata cahaya akan kita perbaiki, cat barangkali akan kita lakukan bertahap karena itu sudah 10 tahun, 12 tahun. Itu saya kira beberapa pekerjaan-pekerjaan yang akan kita buat,” pungkasnya.