Kemenag Pastikan Karimun Aman, Toleransi Beragama Tinggi

19 Februari 2020 20:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat Staf Khusus Menag, Ubaidillah menyambangi Karimun untuk membahas isu intoleransi yang ramai diperbincangkan. Foto: Dok. Kemenag
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat Staf Khusus Menag, Ubaidillah menyambangi Karimun untuk membahas isu intoleransi yang ramai diperbincangkan. Foto: Dok. Kemenag
ADVERTISEMENT
Konflik soal dugaan pelarangan ibadah di Gereja Santa Yoseph, di Karimun, Kepulauan Riau sudah berakhir. Seluruh pemuka agama dan aparat setempat memastikan kondisi Karimun Aman.
ADVERTISEMENT
Stafsus Menteri Agama Bidang Ormas Keagamaan dan Komunikasi Publik, Ubaidillah Amin, mengatakan seluruh pemuka agama dan aparat setempat telah melakukan pertemuan untuk membahas masalah ini. Masing-masing dari mereka saling memberikan klarifikasi dan meluruskan kabar yang beredar soal pelarangan beribadah di Gereja Santa Yoseph.
Setelah pertemuan, seluruh peserta rapat yang hadir menyatakan, wilayah Karimun kondusif dan dalam kondisi tolerensi beragama yang tinggi.
"Bupati Karimun Aunur Rafiq saat itu mengajasemua pihak yang hadir untuk membuat kesepakatan bersama dengan membuat pernyataan terkait kondisi Karimun yang aman, damai, dan menjunjung tinggi toleransi umat beragama," kata Ubaidillah dalam keterangannya, Rabu (19/2).
Suasana saat Staf Khusus Menag, Ubaidillah menyambangi Karimun untuk membahas isu intoleransi yang ramai diperbincangkan. Foto: Dok. Kemenag
Dalam pertemuan itu, dihadiri oleh Dandim Karimun Letkol Denny, Kapolres Karimun AKBP Yos Guntur, Danlanal Karimun Letkol Mandri Kartono, Pengurus Gereja Santo Yoseph Innoc Immanuel, Ketua LAM Abu Samah, Ketua LMB Datuk Azman Zainal, Ketua FUIB Abdul Latif, dan Ketua Aliansi Peduli Karimun Hasyim Tugiran.
ADVERTISEMENT
"Bupati juga meminta semua pihak meluruskan pemberitaan yang beredar agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat," jelas Ubaidillah.
Suasana saat Staf Khusus Menag, Ubaidillah menyambangi Karimun untuk membahas isu intoleransi yang ramai diperbincangkan. Foto: Dok. Kemenag
Selain itu, umat juga diminta untuk lebih bijak menggunakan media sosial. Warga juga diharapkan tidak mudah terpancing dengan isu SARA.
"Semua pihak harus menahan diri dan menghormati proes hukum serta dapat mensosialisasikan agar warga bijak menyikapi pemberitaan di media sosial," tambah dia.
Ubaidillah juga menegaskan semua pihak harus memegang teguh kesepakatan bersama antara pemerintah Karimun dengan keuskupan Pangkal Pinang yang difasilitasi oleh Kemenag.
"Ini penting agar kita menghormati dan laksanakan demi mewujudkan Karimun yang aman, damai, dan harmonis," tutup Ubaidillah.