news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemenag Usahakan Vaksin Johnson & Johnson untuk Syarat Calon Jemaah Haji

31 Mei 2021 16:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: https://kemenag.go.id/
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: https://kemenag.go.id/
ADVERTISEMENT
Meski Arab Saudi belum mengumumkan kepastian haji 2021 bagi negara luar, tapi pemerintah Indonesia terus menyiapkan berbagai skenario keberangkatan. Salah satunya masalah vaksinasi COVID-19 sebagai syarat haji.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut pihaknya tengah mengusahakan agar vaksin Johnson & Johnson bisa digunakan calon jemaah.
Arab Saudi saat ini hanya merekomendasikan Johnson & Johnson, AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna. Sedangkan vaksin buatan China yang dipakai Indonesia, seperti Sinovac dan Sinopharm, tidak/belum masuk daftar.
"Terkait vaksin yang tadi disampaikan ada 4 vaksin ini, saya kira mungkin yang kompeten untuk menjawab soal vaksin ini adalah Kemenkes," kata Menag yang akrab disapa Gus Yaqut ini, Senin (31/5).
"Dari isu ini kami sudah merespons bersama Kemenkes, kami sudah mengusahakan untuk bisa mendapatkan salah 1 dari 4 vaksin yang disyaratkan, kita dapat Johnson & Johnson," tambahnya.
Mengapa Johnson& Johnson? Gus Yaqut menyebut karena 3 jenis vaksin lainnya yang menjadi syarat bagi para calon jemaah haji sulit untuk dilakukan. Sebab, Johnson & Johnson hanya memerlukan satu dosis suntikan, berbeda dengan AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna, yang membutuhkan dua dosis dalam rentang waktu tertentu.
Ilustrasi vaksin corona Johnson & Johnson. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
"Karena kalau dilihat 3 vaksin yang lain ini agak sulit secara teknis kita gunakan untuk jemaah haji. Johnson & Johnson hanya sekali shoot," ujar Gus Yaqut.
ADVERTISEMENT
"Kita atas ikhtiar bersama Kemenkes sudah dapat komitmen untuk bisa mendapatkan vaksin untuk jemaah haji," ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Yaqut memastikan tiap langkah terkait persiapan ibadah haji selalu berkoordinasi dengan Presiden Jokowi.
"Komunikasi dengan Presiden tentu kami akan lakukan. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Nanti setelah rapat ini akan kita komunikasi dengan Presiden agar kita bisa segera mengambil langkah yang paling pas terkait dengan pelaksanaan ibadah haji ini," pungkasnya.
Ibadah haji jatuh pada Juli 2021. Surat Kemenkes Arab Saudi yang beredar pekan lalu merekomendasikan haji tahun ini diikuti 45 ribu jemaah luar negeri. Hanya saja, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari otoritas Arab Saudi atas rekomendasi itu.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: