news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemendes PDTT Bentuk Relawan Desa Tanggap COVID-19

24 Maret 2020 21:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perangkat desa bersama warga menyemprotkan cairan disinfektan pada fasilitas umum, sekolah, rumah warga guna mencegah penyebaran virus Corona di Yogyakarta. Foto: Dok. Panggungharjo
zoom-in-whitePerbesar
Perangkat desa bersama warga menyemprotkan cairan disinfektan pada fasilitas umum, sekolah, rumah warga guna mencegah penyebaran virus Corona di Yogyakarta. Foto: Dok. Panggungharjo
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona di Indonesia semakin meluas. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengajak desa-desa ikut melakukan antisipasi dengan membentuk Desa Tanggap Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
ADVERTISEMENT
Ajakan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap COVID-19 dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa. Surat edaran ini jadi acuan dalam pelaksanaan Desa Tanggap COVID-19 dan pelaksanaan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dengan menggunakan dana desa.
"Dalam Desa Tanggap COVID-19 ini yang pertama membentuk relawan desa untuk COVID-19, yang kedua melakukan pencegahan setelah mengenali gejalanya, yang ketiga menangani ketika ditemukan kasus dan yang ke keempat mengantisipasi secara terus menerus dengan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah," kata Abdul Halim Iskandar dalam siaran persnya, Selasa (24/3).
Desa Tanggap COVID-19 tersebut akan diketuai oleh Kepala Desa dan wakilnya adalah Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Sedangkan anggotanya terdiri dari seluruh perangkat anggota BPD, Ketua RT, RW, Pendamping Lokal Desa, dan berbagai pendamping yang ada di desa baik dari Kemensos hingga BKKBN.
ADVERTISEMENT
"Sebagai mitra dari relawan tersebut terdiri dari Bhabinkamtibmas, Babinsa dan level lainnya yang berasal dari instansi vertikal. Nah, itu keanggotaan dari gugus tugas desa terkait COVID-19," katanya.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar. Foto: Dok. Kemendes PDTT
Abdul Halim menjelaskan tim relawan yang bertugas harus memahami gejala virus corona sebelum melakukan sosialisasi pencegahan dan penanganannya. Namun, ia berpesan sosialisasi jangan sampai menciptakan kerumunan warga.
"Lakukan sosialisasi dengan berbagai cara yang tidak menciptakan kerumunan. Seperti membagikan flyer atau selebaran kertas tentang pemahaman COVID-19, memberikan pemahaman dengan mobil keliling atau dengan menggunakan speaker masjid. Silakan saja, caranya seperti apa, asal menciptakan kerumunan," tuturnya.
Abdul Halim mengatakan sosialisasi agar warga tak melakukan mobilisasi juga bisa menjadi langkah yang bisa dilakukan desa. Warga desa diberi pemahaman untuk tidak keluar atau masuk ke desanya, jika tidak terpaksa.
ADVERTISEMENT
"Jadi, untuk masalah mobilisasi warga desa ini harus dipantau dengan baik agar desa itu tertangani dengan baik," ucapnya.
Perangkat desa bersama warga menyemprotkan cairan disinfektan pada fasilitas umum, sekolah, rumah warga guna mencegah penyebaran virus Corona di Yogyakarta. Foto: Dok. Panggungharjo
Kemudian, jika ditemukan orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP), pencegahan pertama yang bisa dilakukan isolasi. Selanjutnya bisa melaporkan kepada fasilitas kesehatan terdekat.
"Secepatnya disampaikan kepada pihak yang berkompeten, jangan lama-lama dibiarkan di desa, langsung dirujuk ke tempat-tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah," kata Abdul Halim.
Dalam surat edaran, relawan desa juga harus mendata penduduk yang rentan sakit. Serta, mengidentifikasi fasilitas-fasilitas desa yang bisa digunakan sebagai ruang isolasi, alat deteksi dini, perlindungan, dan pencegahan wabah COVID-19.
Relawan Desa juga wajib menyediakan informasi terkait penanganan COVID-19. Di antaranya nomor telepon rumah sakit rujukan, ambulans, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Abdul Halim meminta relawan harus memastikan tidak ada kegiatan keramaian warga untuk sementara waktu, seperti pengajian, pernikahan, tontonan, atau hiburan. Selanjutnya, relawan merekomendasikan warga yang baru pulang dari daerah terdampak virus corona untuk melakukan isolasi diri.
Relawan juga membantu menyiapkan logistik kepada warga yang masuk ruang isolasi dan menghubungi petugas medis atau BPBD untuk tindak lanjutnya. Relawan Desa Lawan COVID-19 diminta selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan atau Dinas Pemberdayaan Masyarakat.
--------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!