Kemenkes: Belum Perlu Evaluasi PTM Meski Ada Kasus Hepatitis Akut pada Anak

19 Mei 2022 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan secara virtual. Foto: Andi Firdaus/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan secara virtual. Foto: Andi Firdaus/Antara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemenkes menyatakan belum perlu dilakukan evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) meski ada kasus hepatitis akut pada anak. Sebab, penanganan hepatitis masih berjalan baik dan terkendali.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak merasa perlu melakukan evaluasi, pelaksanaan PTM teman-teman media sekalian, karena kita melihat bahwa tadi, kecepatan penularan klaster enggak terjadi," kata dr Siti Nadia Tarmizi di Gedung DPR, Kamis (19/5).
"Kemudian sebaran distribusi itu ternyata pada anak yang di bawah 5 tahun, yang jelas sebenarnya belum PTM itu juga risikonya sama," tambah dia.
Kemenkes juga belum memikirkan rencana penutupan sekolah jika ditemukan kasus hepatitis akut.
"Kalau ada kasus segera di tracing, dilakukan kontak investigasi dan enggak perlu kemudian dilakukan penutupan sekolah, karena kalau COVID, kalau proses kan juga kalau kasusnya lebih dari 5% baru sekolahnya ditutup," kata dia.
Berdasarkan data Kemenkes hingga (17/5), korban meninggal akibat dugaan hepatitis akut mencapai 6 orang dengan rentang usia dari 2 bulan hingga 8 tahun.
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMA Negeri 87, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Nadia menuturkan, Kemenkes terus berkoordinasi dengan Kemendikbud melakukan pencegahan agar kasus hepatitis akut tidak meluas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kemenkes mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan sebagai bagian pencegahan.
"Kembali lagi personal higienis sanitasi dan memastikan tadi cuci tangan untuk tetap kita lakukan, kita melakukan koordinasi dengan Kemendikbud," ucap Nadia.
"Kita akan mengeluarkan berbagai informasi dan program-program yang mungkin bukan protokol kesehatan, tapi bagaimana edukasi, apa pun yang bisa dilakukan sekolah dalam mengantisipasi hepatitis akut misterius ini , termasuk bagaimana program UKS yang diperkuat, kerja sama dengan puskesmas setempat terutama untuk menjalankan survielence," tutup dia.