Siti nadia-  Vaksin sinovac tiba di Indonesia

Kemenkes: Bulan Juni-Juli Masyarakat Terima Vaksin Novavax dan Pfizer

18 Mei 2021 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir vaksinasi corona dari Kemenkes Dr. Siti Nadia Tarmizi saat kedatangan Vaksin corona Sinovac tahap 4, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (2/2) Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Jubir vaksinasi corona dari Kemenkes Dr. Siti Nadia Tarmizi saat kedatangan Vaksin corona Sinovac tahap 4, di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (2/2) Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Masyarakat umum dengan kategori kerentanan tertentu akan mendapat giliran pada vaksinasi corona tahap III. Mereka yang tinggal di daerah rentan, orang dengan gangguan jiwa, dan disabilitas masuk kelompok ini.
ADVERTISEMENT
Lantas, vaksin apa yang digunakan untuk kelompok ini?
"Kalau kita tahu di awal kita punya vaksin Sinovac kita gunakan vaksin itu. Kemudian kita tahu di akhir Maret dan awal April kita kedatangan vaksin AstraZeneca kita gunakan vaksin AstraZeneca. Dan nanti di bulan Juni-Juli ada merek vaksin lain yaitu vaksin Novavax dan vaksin Pfizer. Jadi itu yang digunakan," kata jubir vaksinasi corona Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual, Selasa (18/5).
Vaksin milik Pfizer/BioNTech menjadi yang pertama memperoleh EUL pada 30 Desember 2020 setelah melewati peninjauan oleh Kelompok Penasihat Strategis Ahli bidang Imunisasi (SAGE) WHO.
Dalam tinjauan oleh WHO, dilansir Reuters, vaksin tipe mRNA ini telah mencapai kriteria yang wajib dimiliki vaksin dalam hal keamanan dan efikasi (efektivitas vaksin terhadap virus).
ADVERTISEMENT
Sementara vaksin Novavax produksi AS merupakan produk dari protein rekombinan. Seperti namanya, "rekombinan," metode pembuatan vaksin ini diproduksi melalui rekombinasi DNA. Cara pembuatan vaksin dengan metode ini bisa dimungkinkan berkat perkembangan teknologi teknik genetika (genetic engineering) dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, Nadia mengingatkan masyarakat tak perlu risau dan pilih-pilih jenis vaksin. Sebab, kalau sudah lewat uji klinis III, menurutnya sudah aman dan teruji.
"Jadi selalu kita ingat bahwa WHO sendiri mengatakan jangan memilih vaksin karena semua vaksin itu sama baiknya. Artinya vaksin yang sudah lolos uji klinis tahap ketiga dan WHO juga sudah melist sebagai vaksin yang bisa digunakan, ini tentunya sama kualitas keamanan dan tentunya manfaatnya,"
Jadi, menurut Nadia, pemerintah tidak bedakan akan menggunakan vaksin A atau vaksin B. Pada prinsipnya untuk memenuhi kebutuhan kita dalam memberikan vaksinasi kepada 181 juta orang harus dari beberapa produsen vaksin.
ADVERTISEMENT
"Dan terutama juga kita harus bersaing dengan negara-negara lain untuk bisa mendapatkan vaksin ini. Sehingga itulah apa pun jenis dan merek vaksinnya kita tau ini pasti aman pasti bermanfaat," ungkapnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten