Kemenkes Jadi Klaster Corona Perkantoran Terbanyak, Pegawai Harus Rutin Diswab

18 September 2020 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melewati mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Warga melewati mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tercatat sebagai kantor pemerintahan di Jakarta dengan klaster corona terbanyak dengan 252 orang. Data ini dirilis oleh Pemprov DKI dan setiap hari diperbarui datanya dalam laman corona.jakarta.go.id.
ADVERTISEMENT
Anggota IX DPR Saleh Partaonan Daulay menilai banyaknya kasus COVID-19 di Kemenkes karena tak sedikit pegawai yang ikut langsung penanganan pasien corona.
"Karena mereka juga di samping ngantor, mereka juga melakukan kunjungan ke tempat-tempat di mana ada perawatan orang yang positif COVID-19. Mereka kan juga harus mengevaluasi, melihat apa kekurangan, alat-alat apa yang dibutuhkan, kemudian bagaimana kerja para dokter dan seterusnya," kata Saleh saat dimintai tanggapan, Jumat (18/9).
Saleh Partaonan Daulay, Anggota Komisi IX DPR RI. Foto: ANTARA/Dewanto Samodro
Selain itu, mobilitas pegawainya yang cukup tinggi dinilai Saleh juga jadi salah satu penyebab Kemenkes menjadi klaster perkantoran pemerintah dengan kasus corona terbanyak.
Saleh meminta agar protokol kesehatan bagi pegawai Kemenkes ditingkatkan sehingga kasusnya tak semakin bertambah di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap protokol kesehatan untuk mereka perlu ditingkatkan, termasuk mereka yang perlu ke rumah-rumah sakit itu harus memakai alat pelindung diri yang standar. Kalau perlu pakai hazmat, bisa untuk melindungi secara faktual," papar Plh Ketua Fraksi PAN DPR itu.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan test swab juga harus dilaksanakan rutin kepada seluruh pegawai Kemenkes. Sehingga, jika ada yang terpapar, dapat dilakukan pencegahan lebih dini.
"Kalau test swab harus reguler dilakukan, sekarang ini kan swab itu minimal 2 minggu sekali. Jadi, itu juga menurut saya bagus untuk mengetahui tingkat keamanan mereka," tandas legislator dapil Sumut itu.
Kantor Kemenkes di Rasuna Said. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Berikut daftar lengkap klaster corona kantor-kantor kementerian di Jakarta:

1. Kemenhub Perkeretaapian: 1 kasus
2. Badan Litbangkes Kemenkes RI: 50 kasus
ADVERTISEMENT
3. Balitbang Kemenhub : 5 kasus
4. Biro OSDMA Kemnaker : 1 kasus
5. Dirjen Imigrasi: 21 kasus
6. Dirjen Polpum Kemendagri : 1 kasus
7. Dukcapil Kemendagri : 2 kasus
8. Istana Wapres : 2 kasus
9. Kantor Pajak Cengkareng : 5 kasus
10. Kantor Pajak Pratama Jakarta: 15 kasus
11. Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakbar : 1 kasus
12. Kantor PPLP Tanjung Priok : 88 kasus
13. Kemenakertrans : 24 kasus
14. Kemendagri : 24 kasus
15. Kemendikbud : 25 kasus
16. Kemenhub Kelautan : 3 kasus
17. Kemenko Marves : 1 kasus
18. Kemenko PMK : 12 kasus
19. Kemenkop KUKM : 2 kasus
20. Kemenkum HAM Pejaten Barat : 2 kasus
ADVERTISEMENT
21. Kemenkum HAM : 35 kasus
22. Kemenlu : 7 kasus
23. KemenPAN-RB : 9 kasus
24. Kemenpora : 41 kasus
25. Kemenristekbrin : 1 kasus
26. Kementerian Agama : 5 kasus
27. Kementerian Bappenas RI : 10 kasus
28. Kementerian ESDM RI : 36 kasus
29. Kementerian Kelautan : 6 kasus
30. Kementerian Kesehatan : 252 kasus
31. Kementerian Keuangan : 57 kasus
32. Kementerian Lingkungan Hidup : 3 kasus
33. Kemenparekraf : 33 kasus
34. Kementerian Perdagangan : 5 kasus
35. Kementerian Perhubungan : 175 kasus
36. Kementerian Pertahanan : 64 kasus
37. Kementerian Pertanian : 18 kasus
38. Kementerian PPAPP : 15 kasus
39. Kementerian UMKM : 2 kasus
ADVERTISEMENT
40. Kemkominfo : 65 kasus
41. KKP Tanjung Priok : 31 kasus
42. KPP Pratama Grogol Petamburan : 5 kasus
43. KPP Pratama Palmerah : 22 kasus
44. KPPN Otista : 1 kasus
45. KUA Kecamatan Pasar Minggu : 1 kasus
46. Litbang Kemendagri : 33 kasus
47. Pusat Pembina Profesi Keuangan 1 kasus
48. Puslitbang UKM Kemenkes : 1 kasus