Kemenkes: Kapasitas Lab Naik 3 Kali Lipat, Siap Hadapi Penyakit Selain COVID

24 Juni 2022 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas lab menyiapkan sampel sebelum pengujian virus corona (COVID-19). Foto: Cooper Neill/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas lab menyiapkan sampel sebelum pengujian virus corona (COVID-19). Foto: Cooper Neill/REUTERS
ADVERTISEMENT
Selama tahun 2022 Global Fund telah mendukung 17 laboratorium di 13 provinsi di Indonesia. Dukungan tersebut dapat meningkatkan kapasitas Indonesia dalam kemungkinan menghadapi pandemi yang akan datang setelah COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, saat ini lebih penting untuk meningkatkan dan mendistribusikan kapasitas nasional terkait sequencing dan analisis data. Hal ini untuk memastikan respons kesehatan masyarakat yang tepat waktu dan sesuai.
Ia menilai upaya tersebut tidak akan mungkin terwujud jika tidak dilakukan melalui kerja sama antara universitas, rumah sakit, dan pemerintah daerah, swasta, dan mitra internasional.
“Upaya kolaborasi ini telah meningkatkan kapasitas negara setidaknya 3 kali lebih tinggi,” katanya dikutip dari situs Kemenkes, Jumat (24/6).
Global Fund, sebagai salah satu mitra internasional telah berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam memperkuat kapasitas pengawasan genomik nasional.
Hibah yang diberikan oleh Global Fund memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan kapasitas laboratorium rujukan nasional serta memberdayakan lebih banyak laboratorium untuk melakukan sequencing.
ADVERTISEMENT
Global Fund juga membantu menyediakan peralatan Lab lainnya, peralatan habis pakai, dan pelatihan untuk petugas laboratorium.
Executive Director of The Global Fund (GF) Peter Sands mengatakan dari sudut pandang global fund ini adalah rencana program yang didukung pihaknya untuk pengawasan penyakit.
Pengawasan ini dapat mengetahui masalah kesehatan apa yang sedang terjadi, tidak hanya pandemi COVID-19 tetapi masalah kesehatan lainnya.
“Ini adalah upaya yang sangat baik, setelah melihat masalah dan tantangannya ada begitu banyak peluang untuk melakukan sesuatu,” katanya.
Dengan situasi yang terjadi di Indonesia, lanjut Sekjen Kunta, Kemenkes berkomitmen untuk terus memanfaatkan teknologi sequencing tidak hanya untuk deteksi dan respons COVID-19, tetapi juga penyakit lain seperti TB, HIV, malaria dan penyakit lainnya.
ADVERTISEMENT
Hari ini telah dilaksanakan peninjauan implementasi Whole Genome Sequencing dan Biobanking di Indonesia yang dilaksanakan di Laboratorium Nasional Prof. Sri Oemiyati, BKPK Jakarta. Pengelolaan Lab tersebut merupakan tanggung jawab Kementerian Kesehatan.
Laboratorium Prof.dr. Sri Oemijati memiliki peran penting sebagai laboratorium rujukan nasional untuk jaringan laboratorium diagnostik penyakit menular yang baru muncul dan yang muncul kembali.
Laboratorium ini mendukung pengawasan global maupun nasional, memfasilitasi kerja sama penelitian nasional dan internasional, serta menyediakan peningkatan kapasitas bagi petugas laboratorium.