Kemenkes-Kwarnas Pramuka Kerja Sama Tingkatkan Ketahanan Kesehatan

26 Desember 2021 10:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan sambutan saat menerima bantuan 500 ton oksigen dari Indonesia Morowali Industrial Park Sulawesi Tengah. Foto: Nick Hano/VOXPP
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan sambutan saat menerima bantuan 500 ton oksigen dari Indonesia Morowali Industrial Park Sulawesi Tengah. Foto: Nick Hano/VOXPP
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggandeng Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk meningkatkan pembangunan dan memperkuat ketahanan kesehatan melalui kegiatan kepramukaan.
ADVERTISEMENT
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso pada Jumat (24/12) di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Dalam sambutannya, Menkes berharap menyampaikan bahwa bahwa pandemi menjadi pelajaran sekaligus momentum penting untuk melakukan transformasi sistem kesehatan yang fokus pada 6 pilar, salah satunya reformasi di sistem kesehatan.
“Jadi suatu saat kita menghadapi pandemi lagi kita jauh lebih siap dibandingkan sekarang, sistem ketahanan itu ada dari sisi alat-alatnya, infrastruktur, dan yang tak kalah penting orang-orangnya. Karena kalau pandemi sekarang ini, kita kekurangan orang untuk melakukan testing, tracing bahkan vaksinasi,” kata Menkes dikutip dari situs Kemenkes, Minggu (26/12).
Guna mendukung ketahanan kesehatan ini, salah satu implementasinya adalah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak salah satunya dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
ADVERTISEMENT
Dengan langkah dan semangat yang sama, Menkes mengajak Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk ikut berpartisipasi dalam mengenalkan pandemi COVID-19 hingga membantu dalam pembangunan sistem kesehatan yang jauh lebih siap dan lebih tangguh dari ancaman kesehatan global termasuk pandemi COVID-19.
“Kami menyadari tidak bisa bekerja sendiri, kita juga tidak bisa melakukannya dalam bentuk program tetapi harus berbasis gerakan yang sesuai dengan Gerakan Pramuka. Sekarang ini diperkirakan ada 25 juta anggota Pramuka, yang bisa membantu untuk menegakkan protokol kesehatan, bisa membantu melakukan testing, tracing, isolasi bahkan nantinya juga bisa membantu vaksinasi. Jadi ketika ada pandemi kita lebih siap melindungi generasi yang akan datang,” kata Menkes.
Untuk itu, Menkes berharap jalinan kerja sama ini bisa terus berlanjut yang kemudian dioptimalkan dalam bentuk program yang berdampak bagi sistem kesehatan. Jangkauannya pun juga diperluas, hingga kwartir cabang di kabupaten/kota.
ADVERTISEMENT
“Kerja sama ini mestinya harus jadi program, kita harus membuat tanda kecakapan khusus. Tapi tanda kecakapannya berkaitan dengan kesehatan,” imbuhnya.
Dengan demikian, akan semakin banyak sumber daya manusia dibidang kesehatan yang terampil dan berkualitas serta mendukung ketahanan sistem kesehatan.
Merespons hal tersebut, Budi Waseso menyebutkan bahwa dengan semangat Tri Satya yang salah satu janjinya adalah menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, Pramuka siap meneruskan perjuangan dengan ikut mengambil peran dalam reformasi sistem kesehatan nasional serta pengendalian pandemi COVID-19.
Pada kondisi seperti sekarang ini, pramuka ikut aktif dalam berbagai aktivitas pencegahan dan penanganan COVID-19. Pramuka melakukan tugasnya dengan menjadi contoh, penyambung informasi, edukator dan pendamping di masyarakat. Melalui cara ini, pramuka berupaya meningkatkan kapasitas sekaligus memberdayakan mereka untuk lebih dalam menghadapi pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Pramuka tergerak untuk menjadi bagian dari penanganan pandemi. Berbagai kegiatan telah dilakukan seperti mengajak masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan, selalu bersimpati dan empati terhadap mereka yang terdampak COVID-19, membantu vaksinasi bagi masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air,” tuturnya.
Tak berhenti sampai di situ, Budi berharap optimalisasi pembangunan kesehatan bisa diimplementasikan secara terus menerus di berbagai kegiatan kepramukaan baik dalam syarat kecakapan umum maupun syarat kecakapan khusus para peserta didik melalui kegiatan Saka Bakti Husada maupun kegiatan lainnya.