Kemenkes Sambut Kampung Tangguh, Tingkatkan Tracing Corona Jadi 15-20 Orang

5 Februari 2021 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Foto: Kemkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Foto: Kemkes RI
ADVERTISEMENT
Kemenkes menyambut baik rencana pembentukan Kampung Tangguh oleh Satgas Penanganan COVID-19. Jubir Kemenkes Nadia Wiweko mengatakan, harus ada peningkatan penanganan corona, salah satunya dengan peningkatan testing dan tracing.
ADVERTISEMENT
"Kita harus menguatkan penguatan testing dan tracing, menemukan kasus lebih dini. Caranya bagaimana? Saat melacak kasus kontak, antara 5-8 orang ini ditingkatkan menjadi 15-20 orang," kata Nadia pada konferensi pers virtual, Jumat (5/2).
Selain meningkatkan jumlah tracing, Kemenkes juga akan mendistribusikan alat rapid test antigen ke puskesmas-puskesmas daerah. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pelacakan karena tidak perlu menggunakan laboratorium.
Pelaksanaan tes PCR (polymerase chain reaction) atau dikenal dengan tes usap tenggorokan untuk mengetahui ada tidaknya virus corona untuk antisipasi penyebaran COVID-19 di Pendopo Kabupaten Pati, Sabtu (25/7/2020). Foto: Humas Pemkab Pati-HO via ANTARA
"Kita akan distribusi rapid test antigen yang bisa digunakan teman-teman puskesmas untuk diagnosis teman-teman puskesmas. Kalau dulu kan harus dikirim ke laboratorium. Sekarang ini kan sudah bisa langsung dengan antigen ini," ungkapnya.
Terakhir, Kemenkes juga menambah tenaga petugas tracing di setiap kecamatan. Total mereka akan menyebar 80.000 petugas tracing atau tracer di setiap kecamatan.
ADVERTISEMENT
Kemenkes juga akan menggandeng Babinsa dan Babinkamtibmas untuk membantu tracing serta memonitor proses isolasi.
"Kita lakukan bekerja sama nanti dengan tokoh masyarakat agama setempat untuk mendorong pos ini lebih efektif. Selain menambah tenaga tracer yang berjumlah 80.000 disebar di setiap kecamatan," tutup Nadia.