Kemenkes Targetkan 2024 Seluruh Faskes di RI Punya Nakes Lengkap

24 November 2022 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes memberikan keterangan pers soal P3K Tenaga Kesehatan di Kantor Badan PPSDM, Kebayoran, Jakarta, pada Kamis (24/11/2022). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes memberikan keterangan pers soal P3K Tenaga Kesehatan di Kantor Badan PPSDM, Kebayoran, Jakarta, pada Kamis (24/11/2022). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan pada 2024 seluruh fasilitas pelayanan kesehatan memiliki tenaga kesehatan yang lengkap di seluruh Indonesia. Sebab, sampai saat ini, beberapa daerah masih terdapat kekurangan.
ADVERTISEMENT
“Kalo kita liat dari indikator yang kita buat, ini harus selesai di 2024, jadi tidak ada lagi puskesmas tanpa dokter, sembilan jenis tenaga kesehatannya lengkap, dan tujuh dokter spesialis di RSUD lengkap,” ungkap Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes, Ariyanti Anaya di Kantor Badan PPSDM pada Kamis (24/11).
Arianti menjelaskan, di setiap Puskesmas harus ada sembilan tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, apoteker hingga tenaga laboratorium.
Sementara di tingkat RSUD, setidaknya harus ada tujuh dokter spesialis, seperti dokter spesialis penyakit dalam, kemudian obgyn/kandungan, anak, kemudian bedah, kemudian radiologi, anestesi, patologi klinis.
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien di rumah sakit darurat penyakit virus corona (COVID-19), di Jakarta, Indonesia, 17 Juni 2021. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
“Saat ini indonesia itu masih 500 puskesmas tanpa dokter. Kemudian masih 50% dari puskesmas kita masih belum lengkap tenaga kesehatan yang 9 itu,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
“Dan juga masih ada 3800 RSUD yang masih belum lengkap dokter spesialisnya,” sambungnya.
Dengan program PPPK ini, Arianti berharap kekosongan atau kekurangan tenaga kesehatan di daerah bisa mulai terisi. Pada rekrutmen PPPK tahun 2022 ini, pemerintah mengalokasikan 88,370 formasi tenaga kesehatan.
“Kalaupun terekrut 80 ribu ini akan mengisi nakes 9 jenis yang harus ada di puskesmas, dan 7 dokter yang harus ada di RSUD,” ujarnya.
Arianti menyebutkan bahwa dengan adanya program PPPK ini para tenaga kesehatan yang masih berstatus honorer bisa menjadi aparatur sipil negara (ASN) PPPK.
“Kita berharap tentunya P3K ini juga bisa mengakomodir teman-teman tenaga kesehatan yang selama ini sudah berjuang ya di garda terdepan tetapi masih sebagai honorer bisa meningkatkan karirnya menjadi statusnya menjadi tenaga P3K,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT