Kemenkes: Telat Dapat Vaksin Corona Dosis 2 Tak Pengaruhi Efektivitas Dosis 1

3 Agustus 2021 16:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan secara virtual. Foto: Kemenkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi saat memberikan keterangan secara virtual. Foto: Kemenkes RI
ADVERTISEMENT
Sejumlah daerah tengah menghadapi kekurangan stok vaksin corona dalam beberapa waktu terakhir. Akibatnya, warga yang ingin melakukan vaksinasi dosis ke-2 juga mengalami hambatan.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah efektivitas vaksin pada orang yang terlambat disuntik dosis vaksin ke-2 akan menurun?
Juru bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi memastikan keterlambatan penyuntikan dosis kedua tidak akan mempengaruhi efektivitas vaksin yang diberikan sebelumnya. Asalkan, masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli.
“Keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama. Sehingga, antibodi kita masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus COVID-19,” kata Nadia dalam pernyataannya, Selasa (3/8).
Untuk vaksin Sinovac, jarak penyuntikan dosis ke-1 ke dosis ke-2 adalah 28 hari. Sedangkan untuk vaksin AstraZeneca jaraknya 2 sampai 3 bulan.
Sementara, penyintas COVID-19 dapat divaksin setelah 3 bulan dinyatakan sembuh. Untuk penyintas yang sudah mendapatkan vaksin dosis ke-1 sebelum dinyatakan positif, maka bisa melanjutkan vaksinasi dosis ke-2 setelah sembuh 3 bulan dan tidak perlu mengulang.
ADVERTISEMENT
Nadia menjelaskan, pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas vaksinasi yang saat ini berada di angka 1 juta-1,25 juta dosis setiap harinya.
Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan vaksinasi, termasuk penyuntikan dosis kedua yang sedang terjadi di beberapa daerah dikarenakan ketersediaan vaksin.
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin corona AstraZeneca tahap pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengakui ada keterbatasan kedatangan vaksin corona pada Juni dan Juli ini. Tetapi, dipastikan Indonesia akan kebanjiran vaksin corona mulai Agustus hingga Desember 2021.
Diharapkan sebanyak 331 juta dosis vaksin bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia sampai akhir tahun ini. Dari jumlah itu, masing-masing 70 juta dosis ditargetkan bisa tiba di Indonesia pada Agustus dan September mendatang.
“Agustus - Desember itu 258 juta vaksin yang sudah pasti [datang] dan yang belum pasti sekitar 70 juta lagi. Tapi total kalau kita bisa dapet, Agustus-Desember itu 331 juta dosis,” kata Budi di YouTube Kemenko Marves, Senin (2/8).
ADVERTISEMENT