Kemenkes: Vaksinasi Lansia Bisa Door to Door karena Rentan Tertular Corona

22 Februari 2021 20:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga lansia mengantre vaksinasi corona di RSUD Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (21/2). Foto: Johannes Kimono
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga lansia mengantre vaksinasi corona di RSUD Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (21/2). Foto: Johannes Kimono
ADVERTISEMENT
Lansia sangat rentan tertular virus corona. Menurut juru bicara vaksinasi corona dari Kemenkes dr Siti Nadia Tarmidzi, pemberian vaksin kepada lansia bisa sedikit berbeda daripada kelompok masyarakat lainnya.
ADVERTISEMENT
Nadia mengatakan, vaksinasi untuk lansia dimungkinkan untuk dijalankan secara door to door, selain terpusat di satu lokasi. Upaya ini pun bisa melibatkan yayasan dan organisasi sosial.
"Jadi mungkin kalau ada organisasi masyarakat ya ataupun yayasan sosial yang bergerak dan mau membantu para lansia ini memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya terpusat ataupun memang kunjungan rumah (door to door)," jelas Nadia saat diskusi BNPB, Senin (22/2).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Foto: Kemkes RI
Namun menurutnya, pelaksanaan vaksinasi untuk lansia memang bisa terpusat, jika memang lokasi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) memadai dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
"Metode pertama adalah datang ke fasyankes untuk dapatkan vaksinasi atau tadi melalui organisasi-organisasi," jelas Nadia.
Petugas kesehatan memeriksa kadar oksigen pada tubuh warga lanjut usia (lansia) di RSUD Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (20/2). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Nadia mengatakan, pemberian vaksin kepada lansia harus betul-betul menjadi perhatian bersama dibandingkan kelompok masyarakat lainnya. Pasalnya, tingkat kematian lansia akibat tertular corona mencapai 30 persen.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu risiko kematian artinya kerentanan usia di atas, sebenarnya sudah mulai usia di atas 45 tahun berisiko untuk kematiannya itu meningkat 20 sampai 30 persen dibandingkan usia di bawah itu," kata dia.
"Bahkan kalau usianya tadi kalau kita berbicara usia di atas 60 tahun maka risiko kematiannya adalah 30 persen. Jadi dengan risiko kematian yang tinggi kerentanan untuk mendapatkan infeksi ini juga tinggi," pungkasnya.