Kemenristek Danai 134 Proposal Riset Tahap Pertama Terkait COVID-19

18 Mei 2020 16:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Bambang Brojo. Foto: Facebook/@Bambang Brojo
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Bambang Brojo. Foto: Facebook/@Bambang Brojo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN), melalui Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 mengumumkan 134 proposal riset yang mendapat pendanaan. Pendanaan program ini diberikan kepada para peneliti dan perekayasan dalam melakukan pengembangan untuk menangani pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menristek, Bambang Brojonegoro menjelaskan, kondisi pandemi yang saat ini dihadapi bukanlah hanya di Indonesia. Seluruh dunia, kata dia, tak memiliki pengalaman yang cukup dalam hadapi pandemi baru ini, sehinga dibutuhkan upaya penelitian dalam menghadapinya.
"Dengan keterbatasan yang dimiliki kita harus upaya lebih keras, upaya keras ini bagi peneliti atau dosen gimana kita keluar dengan inovasi agar berikutnya bisa membuat kita berhadapan dengan COVID-19," kata Bambang, dalam dialog Peneliti/Perekayasa Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19, Senin (18/5).
"Baik sisi pencegahan, sisi diagnosa screeningnya, demikian juga penanganannya pengobatannya, terapinya hingga ditemukannya vaksin baru, yang bisa menjawab pertahanan tubuh kita terhadap COVID-19," sambungnya.
Staf medis Indonesia ikut serta dalam tes massal untuk virus corona COVID-19 di stadion Patriot di Bekasi. Foto: AFP/REZAS
Bambang mengatakan, dalam pendanaan juga dimaksudkan untuk melakukan diseminasi hasil penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan terkait COVID-19. Selain itu, mendukung juga adanya sinergi antara sejumlah pihak dalam menghadapi pandemi.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap ke depannya, penelitian Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 ini dapat mendorong terciptanya inovasi produk kesehatan dalam negeri yang bermanfaat bagi masyarakat banyak, terutama dalam kondisi pandemi ini," kata Bambang.
Adapun 134 proposal yang terpilih mendapatkan pendanaan tahap satu dengan total anggaran Rp 60,6 miliar. Proposal riset yang mendapatkan pendanaan tersebut meliputi enam bidang prioritas yakni pencegahan ada 25 proposal, screening dan diagnosis 12 proposal, alkes dan pendukungnya 34 proposal, obat dan terapi 20 proposal, multicenter clinical trial 13 proposal, dan sosial humaniora serta public health modelling sebanyak 30 proposal.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutterstock
Beberapa riset dan inobasi bahkan telah diserahkan ke BNPB pada 6 April lalu dan digunakna di berbagai fasilitas kesehata. Produk tersebut antara lain Tes Kit baik yang berbasis PCR atau non PCR, handsanitizer dari LIPI-BPPT, mobile handwasher dari BPPT, ventilator, robot kesehatan (Raisa) dari ITS-Unair, alat kesehatan lain dan APD dari beberapa pusat riset.
ADVERTISEMENT
Adapun pembiayaan riset ini diberikan oleh LPDP Kementerian Keuangan.
Kedepan masih ada tahap dua pembukaan pengajuan proposal riset yang bisa diajukan. Ada sekitar Rp 30 miliar dana yang akan digunakan untuk tahap dua tersebut. Pengajuan proposal dilakukan hingga 2 Juni 2020.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!