Kemensos Bentuk 11 Kampung Siaga Bencana untuk Korban Gempa Banten

3 Agustus 2019 1:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Sosial Republik Indonesia merespon cepat gempa bumi berkekuatan 6,9 magnitudo yang mengguncang Banten, Jumat (2/8) malam. Kemensos akan membentuk 11 Kampung Siaga Bencana (KSB) dan menurukan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke lokasi yang terdampak gempa.
ADVERTISEMENT
"Merespon cepat bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 7.4 yang kemudian dimutakhirkan berkekuatan magnitudo 6,9, maka personel Tagana telah bergerak melakukan evakuasi warga dari wilayah pesisir pantai menuju ke tempat yang lebih tinggi," kata Menteri Sosial (Mensos), Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Sabtu (3/8).
Menurut Agus, Tagana di wilayah lainnya yang terdampak gempa telah bersiaga di lokasi yakni 37 Tagana Kota Serang, 200 Tagana Pandeglang, 65 Tagana Kabupaten Serang, 30 Tagana Lebak, 35 Tagana Lampung Selatan, 20 Tagana Bandar Lampung, dan 25 Tagana Bengkulu.
"Untuk di Pandeglang melalui KSB yang dibentuk setelah tsunami Selat Sunda, sesaat setelah gempa terjadi secara efektif telah membantu masyarakat," ucap Agus.
Ia menjelaskan KSB bergerak cepat membantu evakuasi, mengatur rute evakuasi, memastikan mereka bergerak ke titik lokasi yang aman di ketinggian, dan memberikan penyuluhan ke titik pengungsian setelah ada informasi potensi tsunami telah berakhir pada 21.35 WIB.
ADVERTISEMENT
KSB tersebut adalah KSB Cigeulis, KSB Sumur, KSB Angsana, KSB Pagelaran, KSB Cibitung, KSB Panimbang, KSB Cibaliung, KSB Carita, KSB Sukaresmi, KSB Sidamukti dan KSB Labuan.
"Saat ini 200 Tagana Pandeglang bersiaga dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan aparat desa setempat. Mereka mulai mengidentifikasi kerusakan rumah dan bangunan, serta memastikan korban yang terdampak," jelas Agus.
Anggota Basarnas siaga usai gempa terjadi yang berpusat di Banten. Foto: Dok. Basarnas
Lebih lanjut, Agus menuturkan pihaknya akan segera mengirimkan kebutuhan dasar untuk warga terdampak bencana gempa. Bantuan kebutuhan dasar dikirimkan dari Gudang Logistik Regional milik Kemensos di Bekasi, Jawa Barat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat, menambahkan untuk tahap pertama ini dikirimkan bantuan berupa 500 Tenda Gulung, 500 lembar selimut, 800 makanan siap saji, 300 paket lauk pauk, 20 ribu bungkus mie instan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lanjut Harry, Dinas Sosial Provinsi Banten malam ini sudah mulai mendistribusikan bantuan darurat berupa tenda, makanan siap saji, perlengkapan anak dan keluarga.
"Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada korban yang rumahnya mengalami rusak berat dan mengungsi seperti yang dialami warga di Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Carita dan kecamatan lain yang terdampak parah di Pandeglang maupun di kabupaten lain yg terdampak," tutur Harry.
Sementara itu, anggota KSB Cigeulis, Sukron Suryanto menjelaskan bahwa pihaknya akan mengevakuasi warga Desa Banyuasih Kecamatan Cigeleuis untuk mengungsi ke Desa Karang Bolong Kecamatan Cigeleuis. Pada saat yang sama, KSB juga mengungsikan Warga Desa Citereup Kecamatan Panimbang ke Desa Tarumanagara dan Desa Cigeleuis Kecamatan Cigeleuis.
Di tempat lain, Lia Rahmawati, selaku Tagana Kota Serang yang sedang KKN di Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumur, menceritakan bahwa sesaat setelah gempa terjadi ia bersama teman-teman KKN dan warga saling bahu-membahu melakukan evakuasi warga Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur.
ADVERTISEMENT
"Warga melewati hutan menuju ke Hunian Sementara (Huntara) Sumber Jaya. Warga membawa tas, karpet, selimut, makanan, tikar gulung. Mereka ada yang berlarian dan ada juga yang menggunakan sepeda motor," tuturnya.
Anggota Basarnas siaga usai gempa terjadi yang berpusat di Banten. Foto: Dok. Basarnas
Lia menuturkan hingga Jumat malam pukul 23.00 WIB, warga berkumpul di musholla dan tanah lapang yang ada di Huntara Sumber Jaya. Di Huntara, saat ini juga masih tinggal sejumlah warga yang terdampak tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa telah terjadi gempa magnitudo 6.9 pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten. Peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa berakhir pada pukul 21.35 WIB.
ADVERTISEMENT